PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA


BAB II
PEMBAHASAN
PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
A.    Sasaran Asesmen
Dalam kajian kebahasaan, kemampuan berbahasa seseorang meliputi penguasaan atas komponen-komponen bahasa dan keterampilan berbahasa. Bagian-bagian yang dikenal sebagai komponen kebahasaan itu sendiri atas bunyi bahasa, kosakata, dan tata bahasa. Sedangkan keterampilan berbahasa secara konvensional terdiri dari kemampuan berbahasa lisan yang meliputi kemampun menyimak dan berBahasa Indonesia, cara dan kemampuan berbahasa tulis yang meliputi kemampuan membaca dan menulis. Jadi secara umum sasaran asesmen PBSI dibagi menjadi 2 kelompok, sasaran pertama, yaitu komponen berbahasa yang terdiri dari bunyi bahasa, kosa kata, dan tatabahasa. Sedangkan sasaran kedua,yaitu kemampuan berbahasa yang meliputi kemampuan menyimak, berBahasa Indonesia cara, membaca, dan menulis. Sasaran utama PBSI adalah pada kemampuan berbahasa lisan dan tulisan.
B.     Ragam instrument Assesmen
Macam- macam instrument asesmen konvensional
       I.  Instrumen asesmen kemampuan berbahasa lisan
Asesmen kemampuan berbahasa lisan mencakup, menimak dan berbicara. Asesmen menyimak berkaitan dengan asesmen kemampuan memahami bahasa lisan sedangkan asesmen kemampuan berbicara terkait dengan asesmen kemampuan mengunakan bahasa lisan.
Adapun macam-macam tes untuk asesmen kemampuan menyimak terdapat tes respon terbatas, tes respon pilihan ganda dan tes komunikasi luas. Sedangkan untuk asesmen kemampuan berbicara terdapat tes respon, tes bercerita singkat, dan tes berbicara luas/bebas.

Tes kemampuan menyimak
Bentuk tes kemampuan menyimak Bahasa Indonesia adalah sedangkan berikut:
1)      Tes jawaban singkat (frase)
Tes jawaban singkat atau respon terbatas adalah tes yang jawabannyaberupa sepatah dua patah kata saja, tes ini cocok untuk siswa-siswi kelas rendah yang kemampuan berbahasanya masih terbatas. Tes ini berbentuk tes benar-salah,tes ya-tidak, tes pilihan gambar, atau menulis jawaban singkat lainnya.
Contoh:
·         Siswa-siswi diperdengarkan pernyataan :
Ikan bernafas dengan ingsang
Pada lembar jawaban siswa ada dua pilihan jawaban: benar-salah
·         Siswa-siswi diperdengarkan pernyataan :
Tumbuhan memerlukan sinar matahari
Pada lembar jawaban siswa –siswi disedikan pilihan jawaban: ya-tidak
·         Kepada siwa-siswi diperdengarkan pernyataan :
Rini membeli buah-buahan dan segelas minuman
Pada lembar jawaban siswa-siswi disediakan dua gambar yang harus dipilih
·         Siswa-siswi diperdengarkan frase
Undang-Undang Dasar Indonesia. Kemudian dilanjutkan dengan pertanyaan :
Tahun berapa disusun?
Pada lembar jawaban siswa-siswi menulis jawaban singkat
·         Siswa-siswi diperdengarkan frase
Buku tulis, dimana dibeli?
Pada lembar jawaban siswa-siswi menulis jawaban singkat
2)      Menjawab pertanyaan (kalimat)
     Contoh: Kepada siswa-siswi diperdengarkan kalimat yang diikuti dengan pertanyaan:
    Surat itu harus dikirim
   Kemana surat dibawa?
Pada lembar jawaban Bahasa Indonesia menulis jawaban singkat atau diberi jawaban    pilihan ganda yang disediakan
3)      Menjawab pertanyaan (wacana/ceramah)
Contoh: Kepada siswa-siswi diperdengarkan wacana atau pengalaman ceramah. Kemudian diikuti dengan pertanyaan-pertanyaan, pada setiap pertanyaan siswa-siswi diberikan kesempatan beberapa detik untuk memilih jawaban pada lembar jawaban. Contoh wacana;
Tubuh kita butuh makanan. Makanan itu berguna untuk pertumbuhan. Tubuh akan mengalami pertumbuhan yang baik jika diberi makanan yang bergizi. Makanan yang bergizi mengandung karbohidrat, protein, dan vitamin.
Pertanyaan 1; apakah yang diperlukan oleh tubuh?
(Siswa diberi jeda waktu beberapa detik)
Pertanyaan 2; apa saja kandungan makanan yang bergizi?
Pada lembar jawaban terdapat alternative jawaban yang harus dipilih( pilihan ganda).
4)     Menceritan kembali
Contoh: siswa-siswi diperdengarkan wacana, ceramah atau sebuah cerita, kemudian siswa-siswi diminta untuk menceritan kembali isi wacana, ceramah atau cerita dengan bahasanya sendiri.
Tes kemampuan berbicara
Tes kemampuan berbicara termasuk salah satu tes yang sulit dilaksanakan. Hal ini karena kemampuan bicara tidak mudah didefinisikan, sehingga menimbulkan perbedaan pendapat dalam menentukan kriteria asesmennya. Selain itu persiapan administrasi, pelaksanaan dan penskorannya tergolong rumit dan memerlukan banyak waktu dan tenaga.
 Untuk mengukur kemampuan berbicara banyak ragam tes yang dapat digunakan, diantaranya tes respon terbimbing, bercerita singkat, tes bercakap-cakap atau berbicara bebas.
  1. Tes respon terbimbing
Contoh : guru memberi isyarat”bertanyalah kepada temanmu, siapa namanya, dari mana asalnya?”
Dengan isyarat ini siswa akan berlatih menggunakan bahasa secara nyata dalam kehidupan sehari-hari mereka dan guru dapat menilai kemampuan sisa dalam dalam berkomunikasi.
b.      Tes bercerita singkat
Contoh : guru menunjukkan sebuah benda atau gambar peristiwa kemudian meminta siswa-siswi mendeskripsikan benda/menceritakan peristiwa didalam gambar tersebut.
Guru meminta siswa menceritakan perjalanan menuju sekolah.
c.      Tes bercakap-cakap
Contoh : guru membagikan bahan dialog/percakapan kepada siswa-siswi. Siswa-siswi membaca bahan dialog/percakapan kemudian diminta bercakap-cakap, mengungkapkan kembali bahan dialog secara berpasangan.
d.     Tes berbicara bebas
Contoh : guru memberikan bermacam-macam topic kepada siswa-siswi untuk berbicara selama beberapa menit.
Contoh: Format Penilaian Tes Lisan
No
Aspek yang dinilai
Bobot penilaian
Skala
Skor
Rubrik
1
2
3
4
1








2








3








4








5









II.            Instrumen asesmen kemampuan berbahasa tulis
Asesmen kemampuan berbahasa tulis mencakup asesmen kemampuan  membaca dan menulis. Asesmen kemampuan membaca adalah mengukur kemampuan siswa-siswi dalam memahami bahasa tulis, sedangkan asesmen menulis adalah asesmen yang mengukur kemampuan menggunakan bahasa tulis sebagai instrumen komunikasi.
Tes kemampuan membaca
            Sebagaimana halnya tes kemampuan berbahasa lainnya, tes kemampuan memahami isi bacaan bahasa Indonesia berbentuk tes subjektif dengan  jawaban pendek atau panjang dan lengkap. Selain itu juga dapat disajikan dalam bentuk tes objektif, pilihan ganda, melengkapi, menjodohkan dan lain-lain.
Beberapa jenis tes untuk mengukur kemampuan membaca siswa-siswi yaitu tes pemahaman kalimat dan pemahaman wacana.
- Tes pemahaman kalimat
Tes pemahaman kalimat sering dipergunakan untuk mengukur kemampuan siswa-siswi pada kelas rendah. Jenis ini biasanya disajikan dalam bentuk kata atau frasa sebagai alternative jawabannya.
Contoh : semua pertanyaan dengan alternative jawaban betul-salah
Semua makhluk hidup memerlukan sinar matahari (B-S).
-Tes pemahaman wacana
Tes pemahaman wacana dapat mengukur semua aspek kebahasaan seperti penguasaaan kosa kata, struktur kalimat dan pemahaman isi wacana. Beberapa tes pemahaman wacana antara lain :
*Melengkapi wacana
           Contoh ;
Bacalah wacana dibawah ini yang belum sepenuhnya selesai. Tambahkan satu kata untuk melengkapi wacana tersebut!
Dina dan Tono membeli buku baru di…Dina dan Tono adalah anak yang…belajar. Mereka rajin belajar agar…dalam menempuh ujian
*Memjawab pertanyaan
Bacalah wacana dibawah ini dengan cermat! Kemudian jawablah pertnyaan-pertanyaan berikut ini sesuai bacaan!
Aku anak desa, namaku Badu, aku lahir didesa, besar dan tinggal didesa.aku bergaul dengan orang-orang desa. Kami bermain bersama di sawah, di sungai, mencari jagung di lading, dan menggembala kambing di padang rumput. Itulah kegiatanku dengan teman-temanku.
Pertanyaan;
a.Apa yang dilakukan Badu dan teman-temannya di desa?
Jawab; bermain, mencari jagung, menggembala kambing.
Tes kemapuan menulis
Secara umum tes tulis dapat diselenggarakan secara terbatas dan secara bebas. Pada tes menulis jenis pertama tes dilakukan dengan batasan-batasan tertentu secara terbimbing.  Diantara bentuk-bentuk tes kemampuan meulis adalah sebagai berikut :
a.Tes menulis terbimbing
Tes menulis terbimbing adalah tes untuk mengukur kemapuan siswa-siswi dalam menggunakan kosa kata dan struktur kalimat. Tes ini digunaakan pada siswa-siawi kekas rendah.
Contoh : susunlah kata-kata berikut menjasi kalimat yang benar !
Sawah-di-bekerja-bapak
b.Menceritakan gambar
Contoh : guru menunjukkan sebuah gambar bebda atu peristiwa kemudian meminta siswa-siswi mendeskripsikan atau menceritakan peristiwa dalam gambar dengan bahasa mereka sendiri secara tertulis
c.Tes menulis terpadu
Contoh : guru membacakan sebuah wacana atau cerita kepada siswa-siswi, kemudian guru meminta siswa-siswi untuk menulis kembali isi cerita dengan bahasa mereka sendiri.
d.Tes menulis bebas
Tes jenis ini dapat menukur kemampuan menulis siswa-siswi swcara menyeluruh. Kelemahannya, tes ini memerlukan banyak waktu dalam menilai hasil tulisannya.
Contohnya;
Buatlah karangan kira-kira satu halaman. Pilihlah topic-topik yang kamu sukai, seperti pencemaran lingkungan, manfaat berolahraga, pengalaman liburan.
Macam-macam asesmen alternative (nontes)
Instrumen asesmen nontes biasanya dipergunakan untuk memperoleh informasi mengenai perkembangan atau hal-hal yang terjadi selama pembelajaran berlangsung, yaitu apa yang sudah dipelajari siswa dan bagaimana performennya. Beberapa teknik/instrumen asesmen nontes itu antara lain :
a.Pengamatan/observasi
Pengamatan yaitu pengumpulan informasi yang dilakukan dengan mengamati dan mencatat perilaku siswa-siswi dalam belajar.
b. Wawancara
Wawancara adalah pengmpulan informasi ynag dilakukan dengan mengajukan pertanyaan secara sistematis dan secara individual. Wawancara dapat dilakukan didalam maupunn diluar kelas.
c.Menilai tugas siswa-siswi
Untuk menilai perkembangan siswa-siswi juga dapat dilakukan dengan memberikan tugas individual maupun kelompok untuk melakukan survey,.
d.Portofolio
Portofolio adalah kumpulan hasil pekerjaan siswa-siswi yang menggambarkan perkembangan mereka selama pembelajaran berlangsung.



BAB III
                                                                     PENUTUP
Berdasarkan pada pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa penngembangan assesmen bahasa Indonesia meliputi; Sasaran Asesmen dan Ragam instrument Asesmen. Macam- macam instrument asesmen ;konvensional (tes) dan alternatif (non tes). Konvensional terbagi; instrumen asesmen kemampuan berbahasa lisan, instrumen asesmen kemampuan berbahasa tulis. Sedangkan, instrumen alternatif (non tes) meliputi; observasi/pengamatan, wawancara, portofolio, menilai tugas siswa (proyek).




























Tidak ada komentar:

Posting Komentar