BAB II
PEMBAHASAN
I.
CIRI-CIRI
ORANG MUNAFIQ
Munafik berasal dari kata nafaqa
(نَافَقَ), yunafiqu (يُنَافِقُ), nifaqan (نِفَاق) wa munafaqatan (مُنَافَقَةً).
Secara bahasa berarti salah satu lubang tempat keluarnya yarbu’ (hewan sejenis
tikus) dari sarangnya, dimana bila ia dicari dari salah satu lubang maka ia
keluar dari lubang lainnya. Atau bisa diartikan memiliki dua lubang (wajah).
Begitu pula seorang munafik seolah-olah masuk ke dalam islam, tetapi dia keluar
dari islam melalui pintu yang tersembunyi. Secara syara’ berarti menampakkan
ke-Islaman dan kebaikan secara lahiriah dengan kata-kata, tetapi menyembunyikan
kekufuran dan kejahatan. Dikatakan demikian karena dia masuk pada syari’at dari
satu pintu dan keluar dari pintu yang lain. Nabi bersabda dalam hadis yang
diriwayatkan oleh Imam Bukhari, tentang ciri-ciri orang munafik, yang berbunyi[1]:
آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلَاثٌ إِذَا
حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ
Artinya ; (Tanda-tanda orang munafik itu ada tiga. jika berbicara ia berbohong, jika berjanji ia ingkar, dan jika dipercaya ia berkhianat". ) (HR Bukhari)
Artinya ; (Tanda-tanda orang munafik itu ada tiga. jika berbicara ia berbohong, jika berjanji ia ingkar, dan jika dipercaya ia berkhianat". ) (HR Bukhari)
Arti kata:
آية
ألمنافق
حدث
كذب
وعد
أخلف
اوتمن
خان
Bahkan dalam Al-Quran juga dibahas tentang orang
Munafik ini yang terdapat dalam Surah Al-Maidah ayat 61-64[2]:
#sÎ)ur öNä.râä!%y` (#þqä9$s% $¨YtB#uä s%ur (#qè=yz¨ Ìøÿä3ø9$$Î/ öNèdur ôs% (#qã_tyz ¾ÏmÎ/ 4 ª!$#ur ÞOn=÷ær& $yJÎ/ (#qçR%x. tbqßJçFõ3t ÇÏÊÈ 3ts?ur #ZÏWx. öNåk÷]ÏiB tbqããÌ»|¡ç Îû ÉOøOM}$# Èbºurôãèø9$#ur ÞOÎgÎ=ò2r&ur |Mós¡9$# 4 [ø¤Î6s9 $tB (#qçR%x. tbqè=yJ÷èt ÇÏËÈ wöqs9 ãNßg8pk÷]t cqÏY»/§9$# â$t7ômF{$#ur `tã ÞOÏlÎ;öqs% zOøOM}$# ÞOÎgÎ=ø.r&ur |Mós¡9$# 4 [ø¤Î6s9 $tB (#qçR%x. tbqãèoYóÁt ÇÏÌÈ ÏMs9$s%ur ßqåkuø9$# ßt «!$# î's!qè=øótB 4 ôM¯=äî öNÍkÉ÷r& (#qãYÏèä9ur $oÿÏ3 (#qä9$s% ¢ ö@t/ çn#yt Èb$tGsÛqÝ¡ö6tB ß,ÏÿYã y#øx. âä!$t±o 4 cyÍzs9ur #ZÏVx. Nåk÷]ÏiB !$¨B tAÌRé& y7øs9Î) `ÏB y7Îi/¢ $YZ»uøóèÛ #\øÿä.ur 4 $uZøs)ø9r&ur ãNæhuZ÷t/ nourºyyèø9$# uä!$Òøót7ø9$#ur 4n<Î) ÏQöqt ÏpyJ»uÉ)ø9$# 4 !$yJ¯=ä. (#rßs%÷rr& #Y$tR É>öysù=Ïj9 $ydr'xÿôÛr& ª!$# 4 tböqyèó¡tur Îû ÇÚöF{$# #Y$|¡sù 4 ª!$#ur w =Ïtä tûïÏÅ¡øÿßJø9$# ÇÏÍÈ
Artinya:
61. Dan apabila orang-orang (Yahudi
atau munafik) datang kepadamu, mereka mengatakan: "Kami Telah
beriman", padahal mereka datang kepadamu dengan kekafirannya dan mereka
pergi (daripada kamu) dengan kekafirannya (pula); dan Allah lebih mengetahui
apa yang mereka sembunyikan.
62. Dan kamu
akan melihat kebanyakan dari mereka (orang-orang Yahudi) bersegera membuat
dosa, permusuhan dan memakan yang haram[425]. Sesungguhnya amat buruk apa yang
mereka Telah kerjakan itu.
63. Mengapa
orang-orang alim mereka, pendeta-pendeta mereka tidak melarang mereka
mengucapkan perkataan bohong dan memakan yang haram? Sesungguhnya amat buruk
apa yang Telah mereka kerjakan itu.
64. Orang-orang
Yahudi berkata: "Tangan Allah terbelenggu"[426], Sebenarnya tangan
merekalah yang dibelenggu[427] dan merekalah yang dila'nat disebabkan apa yang
Telah mereka katakan itu. (Tidak demikian), tetapi kedua-dua tangan Allah
terbuka; dia menafkahkan sebagaimana dia kehendaki. dan Al Quran yang
diturunkan kepadamu dari Tuhanmu sungguh-sungguh akan menambah kedurhakaan dan
kekafiran bagi kebanyakan di antara mereka. dan kami Telah timbulkan permusuhan
dan kebencian di antara mereka sampai hari kiamat. setiap mereka menyalakan api
peperangan Allah memadamkannya dan mereka berbuat kerusakan dimuka bumi dan
Allah tidak menyukai orang-orang yang membuat kerusakan.
[425] yang
suaminya Telah meninggal dan masih dalam 'iddah.
[426] maksudnya
ialah kikir.
[427]
kalimat-kalimat Ini adalah kutukan dari Allah terhadap orang-orang
Yahudi berarti bahwa mereka akan terbelenggu di bawah kekuasaan bangsa-bangsa
lain selama di dunia dan akan disiksa dengan belenggu neraka di akhirat kelak.
Dalam Tafsir ILMA Surah
Al-Maidah, kandungan ayat 61-64, disebutkan ciri-ciri orang Munafik adalah
sebagai berikut: (1) Suka pura-pura mengikuti petunjuk Allah; (2) Bangga
melakukan perbuatan buruk; (3) keras kepala; (4) sombong; (5) mudah bermusuhan
serta saling membenci; dan (6) suka merusak[3].
Hadist nabi yang lainnya;
عن عبد
Artinya :“Empat
hal bila ada pada seseorang maka dia adalah seorang munafiq tulen, dan
barangsiapa yang terdapat pada dirinya satu sifat dari empat hal tersebut maka
pada dirinya terdapat sifat nifaq hingga dia meninggalkannya. Yaitu, jika
diberi amanat dia khianat, jika berbicara dia dusta, jika berjanji dia
mengingkari, dan jika berseteru dia berbuat kefajiran”. (HR. Al-Bukhari no. 89 dan Muslim no. 58)
Ciri-Ciri / Sifat-Sifat Orang Munafik :
1. Apabila berkata maka dia akan berkata bohong / dusta.
2. Jika membuat suatu janji atau kesepakatan dia akan
mengingkari janjinya.
3. Bila diberi kepercayaan / amanat maka dia akan mengkhianatinya.
4. Bila bermusuhan melampaui batas
Untuk disebut sebagai orang munafik sejati sepertinya harus memenuhi semua persyaratan di atas yaitu pembohong,
penghianat dan pengingkar janji serta melampaui batas. Jika baru sebatas satu
atau dua ciri saja mungkin belum menjadi munafik tapi baru camuna / calon
munafik[4].
1. Berbohong
Bohong adalah mengatakan sesuatu yang tidak benar
kepada orang lain. Jadi apabila kita tidak jujur kepada orang lain maka kita
bisa menjadi salah satu ciri orang yang munafik. Contoh bohong dalam kehidupan
keseharian kita yaitu seperti menerima telepon dan mengatakan bahwa orang yang
dituju tidak ada tetapi pada kenyataannya orang itu ada. Kebiasaan berbohong
seperti ini meskipun tampak ringan akibatnya, tetapi kalau dibiasaka akan
merembet kepada dusta-dusta yang besar dan berakibat pada akibat yang besar.
2. Ingkar Janji
Seseorang terkadang suka membuat suatu perjanjian atau
kesepakatan dengan orang lain. Apabila orang itu tidak mengikuti janji yang
telah disepakati maka orang itu berarti telah ingkat janji. Contohnya seperti
janjian ketemu sama pacar di warung kebab bang piih tetapi tidak datang karena
lebih mementingkan bisnis. Misal lainnya yaitu seperti para siswa yang telah
menyepakati janji siswa namun tidak dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab.
3. Berhianat
Khianat mungkin yang paling berat kelasnya
dibandingkan dengan sifat tukang bohong dan tukang ingkar janji. Khianat
hukumannya bisa dijauhi atau dikucilkan serta tidak akan mendapatkan
kepercayaan orang lagi bahkan bisa dihukum penjara dan denda secara pidana.
Contoh berkhianat yaitu seperti oknum anggota TNI yang menjadi mata-mata bagi
pihak asing atau teroris. Contoh lainnya yaitu seperti seorang pegawai yang
dipercaya sebagai pejabat pajak, namun dalam pekerjaannya orang itu
menyalahgunakan jabatan yang digunakan dengan cara menilep uang setoran pajak.
4. Bila bermusuhan melampaui batas
Permusuhan atau persengketaan mungkin saja terjadi
dianatar sesama muslim atau antar muslim dengan non muslim. Bila hal itu
terjadi permusuhan atau persengketaan dengan orang lain dan sedang memendam
amarah maka diharuskan berlaku adil terhadap musuhnya. Maksudnya tidak boleh
melakukan tindakan yang melampaui batas.
Pelajaran yang dapat dipetik :
Ø Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan
yang paling bawah dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang
penolongpun bagi mereka. (QS. An-Nisaa: 145
Ø Betapa banyak wahyu Allah Swt. yang diturunkan kepada umat-Nya
mengingatkan tentang bahaya orang-orang munafik dan balasan yang akan
diterimanya, baik pada kehidupan dunia maupun akhirat.
Ø Lalu, apa yang akan diterima baginya sebagai balasan di akhirat
nanti? Dikatakan dalam surat An-Nisaa ayat 145, Sesungguhnya orang-orang
munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan
kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka.
II.
HADIST TENTANG AMAL SHALEH
Hadist amal shaleh;
عَنْأبيْ هريرة قل :قل رسو ل الله صلى الله
عليه وسلم إن الله لاينظر إلى صوركم و أموالكم ولكن ينظر إلى قلوبكم
(روه مسلم)
Artinya; Abu Hurairoh berkata:
Rosulullah saw bersabda”sesungguhnya Allah tidak mempedulikan bentuk rupamu dan
harta bendamu, akan tetapi Dia memperhatikan hatimu dan perbutanmu.”(HR.Muslim).
Arti kata:
لاينظر
صوركم
أموالكم
قلوبكم
أعمالكم
Penjelasan hadist
Memiliki rupa yang tampan, cantik dan menarik dipandang adalah suatu
karunia Allah yang patut disyukuri. Orang yang tampan, rupawan dan cantik akan
mudah mendapatkan teman dan relasi sehingga mudah mendapatkan pekerjaan. Tetapi
kalau ketampanan dan kecantikan tidak diiringi dengan akhlak dan perilaku yang
baik, dan sebaliknya berakhlak buruk dan berperilaku jahat, maka pada akhirnya
satu persatu teman pun akan meninggalkannya. Begitu pula kalau tampan dan
cantik tidak mempunyai kemampuan yang disyaratkan, maka pemecatan hubungan
kerja tidak dapat dielakkan lagi.
Begitu pula disisi Allah, ketampanan dan kecantikan tidak akan menjadi
dasar penilaianNya. Yang menetukan seseorang baik atau buruk bagi Allah adalah
hatinya (akhlak) dan amalnya(perbuatan).
Amal shaleh yang dilakukan oleh seorang muslim harus didasarkan pada ilmu.
Sebaliknya, seseorang yang memiliki ilmu harus mengamalkannya.
Dalam Al-Qur’an, kata amal shaleh selalu dihubungkan dengan iman. Banyak
sekali ayat-ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang iman yang kemudian diikuti
dengan kata amal shaleh, seakan-akan keduanya merupakan pasangan yang tidak
bisa dipisahkan.Meskipun tidak semua kata iman dihubungkan dengan amal
shaleh,tetapi banyaknya kata iman dan amal shaleh yang dihubungkan dengan iman
menunjukkan bahwa iman dan amal shaleh merupakan dua hal yang sangat dekat,
seperti yang difirmankan oleh Allah dalam surat Al-Kahfi ayat 30 berikut;
¨bÎ) úïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#qè=ÏJtãur ÏM»ysÎ=»¢Á9$# $¯RÎ) w ßìÅÒçR tô_r& ô`tB z`|¡ômr& ¸xyJtã ÇÌÉÈ
Artinya; Sesungguhnya mereka yang
beriman dan beramal saleh,tentulah Kami tidak akan menyia-nyiakan pahala
orang-orang yang mengerjakan amalan (nya) dengan baik."
Ayat di atas menggambarkan bahwa suatu perbuatan baik (amal shaleh) yang
disertai dengan iman, maka amal perbuatan tersebut tidak akan sia-sia,
melainkan diterima di sisi Allah. Sebaliknya, suatu amal perbuatan
baik,manakala tidak disertai dengan iman, berarti tidak akan membawa kebaikan
apa-apa bagi manusia.
Gangguan terhadap amal shaleh, Nabi
Muhammad membagi 6 kriteria mengenai
jenis-jenis sifat atau sikap yang dapat merusak amal shaleh yaitu;
·
Isytighal bi uyub al-khalqi
·
Qaswat al-qulub
·
Hubb al-dunya
·
Qillat al-haya
·
Thul al-amal
·
Dzalimu la yantahi
Pelajaran penting yang
dapat dipetik dari hadit diatas adalah:
1)
Keutamaan memberi kepada orang yang tidak mampu dan memberi kelonggaran
kepada orang yang sudah mampu.
2) Luasnya rahmat Allah. Hanya dengan amal
sedikit seorang hamba bisa mendapatkan pahala besar.
3) Berbuatlah baik dengan amal yang shaleh
kepada orang lain.
4)
Ajarkanlah amal-amalan shaleh terutama kepada anak sejak dini.
BAB III
KESIMPULAN
Berdasarkan pada pembahasan
hadust tentang ciri-ciri orang munafik
dan hadist tentang amal shaleh diatas dapat disimpulkan sebagai berikut.
Ciri-ciri orang munafik :
1. Apabila berkata maka dia akan berkata bohong / dusta.
2. Jika membuat suatu janji atau kesepakatan dia akan
mengingkari janjinya.
3. Bila diberi kepercayaan / amanat maka dia akan
mengkhianatinya.
4. Bial bermusuhan melampaui batas
Sedangkan pada hadist tentang amal shaleh adalah Amal shaleh terdiri dua kata
yaitu amal dan shaleh. Rangkaian kata ini sering kita temui dalam berbagai
literatur yang berkaitan dengan agama. Pengertian amal itu sendiri adalah
penggunaan segala daya untuk menghasilkan sesuatu. Sekurangnya ada empat jenis
daya pada manusia yaitu yang pertama adalah daya yang berkaitan dengan jasad
atau daya jasadi, yang kedua adalah daya atau kemampuan berfikir logika
sehingga lazim disebut daya fikir lalu yang ketiga daya ruhiy yang menuntun
kita berfikir abstrak sehingga condong kepada ketauhidan dan rasa kecintaan
akan seni serta yang terakhir adalah daya nasfu atau lazim pula kita sebut hawa
nafsu.
Sedangkan kata shaleh bermakna segala sesuatu yang
bersifat baik, menguntungkan dan berguna. Sehingga jika kita sambungkan kata
amal dan shaleh maka ia akan bermakna kurang lebih adalah penggunaan segala
daya yaitu daya jasadi, daya fikir, daya ruhiy serta daya nafsu untuk
menghasilkan sesuatu yang sifatnya baik, menguntungkan dan berguna. Dalam Al
Qur’an banyak kita temui contoh-contoh amal shaleh yaitu sholat, puasa, zakat,
haji, berjihad dan masih banyak yang lainnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Abdul Haris, dan
Majid Khon. AL-HADIST. Jakarta: Depag
Republik Indonesia .2009.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar