Sabtu, 23 Juni 2012

Hadist


BAB II
PEMBAHASAN
I.              CIRI-CIRI ORANG MUNAFIQ
Munafik berasal dari kata nafaqa (نَافَقَ), yunafiqu (يُنَافِقُ), nifaqan (نِفَاق) wa munafaqatan (مُنَافَقَةً). Secara bahasa berarti salah satu lubang tempat keluarnya yarbu’ (hewan sejenis tikus) dari sarangnya, dimana bila ia dicari dari salah satu lubang maka ia keluar dari lubang lainnya. Atau bisa diartikan memiliki dua lubang (wajah). Begitu pula seorang munafik seolah-olah masuk ke dalam islam, tetapi dia keluar dari islam melalui pintu yang tersembunyi. Secara syara’ berarti menampakkan ke-Islaman dan kebaikan secara lahiriah dengan kata-kata, tetapi menyembunyikan kekufuran dan kejahatan. Dikatakan demikian karena dia masuk pada syari’at dari satu pintu dan keluar dari pintu yang lain. Nabi bersabda dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, tentang ciri-ciri orang munafik, yang berbunyi[1]:
آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلَاثٌ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ
Artinya ; (
Tanda-tanda orang munafik itu ada tiga. jika berbicara ia berbohong, jika berjanji ia ingkar, dan jika dipercaya ia berkhianat". ) (HR Bukhari)
Arti kata:
آية  ألمنافق 
حدث
كذب
وعد
أخلف
اوتمن
خان
Bahkan dalam Al-Quran juga dibahas tentang orang Munafik ini yang terdapat dalam Surah Al-Maidah ayat 61-64[2]:
#sŒÎ)ur öNä.râä!%y` (#þqä9$s% $¨YtB#uä s%ur (#qè=yz¨Š ̍øÿä3ø9$$Î/ öNèdur ôs% (#qã_tyz ¾ÏmÎ/ 4 ª!$#ur ÞOn=÷ær& $yJÎ/ (#qçR%x. tbqßJçFõ3tƒ ÇÏÊÈ 3ts?ur #ZŽÏWx. öNåk÷]ÏiB tbqãã̍»|¡ç Îû ÉOøOM}$# Èbºurôãèø9$#ur ÞOÎgÎ=ò2r&ur |Mós¡9$# 4 š[ø¤Î6s9 $tB (#qçR%x. tbqè=yJ÷ètƒ ÇÏËÈ Ÿwöqs9 ãNßg8pk÷]tƒ šcqŠÏY»­/§9$# â$t7ômF{$#ur `tã ÞOÏlÎ;öqs% zOøOM}$# ÞOÎgÎ=ø.r&ur |Mós¡9$# 4 š[ø¤Î6s9 $tB (#qçR%x. tbqãèoYóÁtƒ ÇÏÌÈ ÏMs9$s%ur ߊqåkuŽø9$# ßtƒ «!$# î's!qè=øótB 4 ôM¯=äî öNÍkÉ÷ƒr& (#qãYÏèä9ur $oÿÏ3 (#qä9$s% ¢ ö@t/ çn#ytƒ Èb$tGsÛqÝ¡ö6tB ß,ÏÿYムy#øx. âä!$t±o 4 žcyƒÍzs9ur #ZŽÏVx. Nåk÷]ÏiB !$¨B tAÌRé& y7øs9Î) `ÏB y7Îi/¢ $YZ»uøóèÛ #\øÿä.ur 4 $uZøŠs)ø9r&ur ãNæhuZ÷t/ nourºyyèø9$# uä!$ŸÒøót7ø9$#ur 4n<Î) ÏQöqtƒ ÏpyJ»uŠÉ)ø9$# 4 !$yJ¯=ä. (#rßs%÷rr& #Y$tR É>öysù=Ïj9 $ydr'xÿôÛr& ª!$# 4 tböqyèó¡tƒur Îû ÇÚöF{$# #YŠ$|¡sù 4 ª!$#ur Ÿw =Ïtä tûïÏÅ¡øÿßJø9$# ÇÏÍÈ
Artinya: 61.  Dan apabila orang-orang (Yahudi atau munafik) datang kepadamu, mereka mengatakan: "Kami Telah beriman", padahal mereka datang kepadamu dengan kekafirannya dan mereka pergi (daripada kamu) dengan kekafirannya (pula); dan Allah lebih mengetahui apa yang mereka sembunyikan.
62.  Dan kamu akan melihat kebanyakan dari mereka (orang-orang Yahudi) bersegera membuat dosa, permusuhan dan memakan yang haram[425]. Sesungguhnya amat buruk apa yang mereka Telah kerjakan itu.
63.  Mengapa orang-orang alim mereka, pendeta-pendeta mereka tidak melarang mereka mengucapkan perkataan bohong dan memakan yang haram? Sesungguhnya amat buruk apa yang Telah mereka kerjakan itu.
64.  Orang-orang Yahudi berkata: "Tangan Allah terbelenggu"[426], Sebenarnya tangan merekalah yang dibelenggu[427] dan merekalah yang dila'nat disebabkan apa yang Telah mereka katakan itu. (Tidak demikian), tetapi kedua-dua tangan Allah terbuka; dia menafkahkan sebagaimana dia kehendaki. dan Al Quran yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu sungguh-sungguh akan menambah kedurhakaan dan kekafiran bagi kebanyakan di antara mereka. dan kami Telah timbulkan permusuhan dan kebencian di antara mereka sampai hari kiamat. setiap mereka menyalakan api peperangan Allah memadamkannya dan mereka berbuat kerusakan dimuka bumi dan Allah tidak menyukai orang-orang yang membuat kerusakan.
[425]  yang suaminya Telah meninggal dan masih dalam 'iddah.
[426]  maksudnya ialah kikir.
[427]  kalimat-kalimat Ini adalah kutukan dari Allah terhadap orang-orang Yahudi berarti bahwa mereka akan terbelenggu di bawah kekuasaan bangsa-bangsa lain selama di dunia dan akan disiksa dengan belenggu neraka di akhirat kelak.
Dalam Tafsir ILMA Surah Al-Maidah, kandungan ayat 61-64, disebutkan ciri-ciri orang Munafik adalah sebagai berikut: (1) Suka pura-pura mengikuti petunjuk Allah; (2) Bangga melakukan perbuatan buruk; (3) keras kepala; (4) sombong; (5) mudah bermusuhan serta saling membenci; dan (6) suka merusak[3]
Hadist nabi yang lainnya;
عن عبد

 Artinya :“Empat hal bila ada pada seseorang maka dia adalah seorang munafiq tulen, dan barangsiapa yang terdapat pada dirinya satu sifat dari empat hal tersebut maka pada dirinya terdapat sifat nifaq hingga dia meninggalkannya. Yaitu, jika diberi amanat dia khianat, jika berbicara dia dusta, jika berjanji dia mengingkari, dan jika berseteru dia berbuat kefajiran”. (HR. Al-Bukhari no. 89 dan Muslim no. 58)
Ciri-Ciri / Sifat-Sifat Orang Munafik  :
1.      Apabila berkata maka dia akan berkata bohong / dusta.
2.      Jika membuat suatu janji atau kesepakatan dia akan mengingkari janjinya.
3.      Bila diberi kepercayaan / amanat maka dia akan mengkhianatinya.
4.      Bila bermusuhan melampaui batas
Untuk disebut sebagai orang munafik sejati sepertinya harus memenuhi semua  persyaratan di atas yaitu pembohong, penghianat dan pengingkar janji serta melampaui batas. Jika baru sebatas satu atau dua ciri saja mungkin belum menjadi munafik tapi baru camuna / calon munafik[4].
1.      Berbohong
Bohong adalah mengatakan sesuatu yang tidak benar kepada orang lain. Jadi apabila kita tidak jujur kepada orang lain maka kita bisa menjadi salah satu ciri orang yang munafik. Contoh bohong dalam kehidupan keseharian kita yaitu seperti menerima telepon dan mengatakan bahwa orang yang dituju tidak ada tetapi pada kenyataannya orang itu ada. Kebiasaan berbohong seperti ini meskipun tampak ringan akibatnya, tetapi kalau dibiasaka akan merembet kepada dusta-dusta yang besar dan berakibat pada akibat yang besar.
2.      Ingkar Janji
Seseorang terkadang suka membuat suatu perjanjian atau kesepakatan dengan orang lain. Apabila orang itu tidak mengikuti janji yang telah disepakati maka orang itu berarti telah ingkat janji. Contohnya seperti janjian ketemu sama pacar di warung kebab bang piih tetapi tidak datang karena lebih mementingkan bisnis. Misal lainnya yaitu seperti para siswa yang telah menyepakati janji siswa namun tidak dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab.
3.      Berhianat
Khianat mungkin yang paling berat kelasnya dibandingkan dengan sifat tukang bohong dan tukang ingkar janji. Khianat hukumannya bisa dijauhi atau dikucilkan serta tidak akan mendapatkan kepercayaan orang lagi bahkan bisa dihukum penjara dan denda secara pidana. Contoh berkhianat yaitu seperti oknum anggota TNI yang menjadi mata-mata bagi pihak asing atau teroris. Contoh lainnya yaitu seperti seorang pegawai yang dipercaya sebagai pejabat pajak, namun dalam pekerjaannya orang itu menyalahgunakan jabatan yang digunakan dengan cara menilep uang setoran pajak.
4.      Bila bermusuhan melampaui batas
Permusuhan atau persengketaan mungkin saja terjadi dianatar sesama muslim atau antar muslim dengan non muslim. Bila hal itu terjadi permusuhan atau persengketaan dengan orang lain dan sedang memendam amarah maka diharuskan berlaku adil terhadap musuhnya. Maksudnya tidak boleh melakukan tindakan yang melampaui batas.
Pelajaran yang dapat dipetik :
Ø  Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka. (QS. An-Nisaa: 145
Ø  Betapa banyak wahyu Allah Swt. yang diturunkan kepada umat-Nya mengingatkan tentang bahaya orang-orang munafik dan balasan yang akan diterimanya, baik pada kehidupan dunia maupun akhirat.
Ø  Lalu, apa yang akan diterima baginya sebagai balasan di akhirat nanti? Dikatakan dalam surat An-Nisaa ayat 145, Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka.


    II.            HADIST TENTANG AMAL SHALEH
Hadist amal shaleh;
    عَنْأبيْ هريرة قل :قل رسو ل الله صلى الله عليه وسلم إن الله لاينظر إلى صوركم و أموالكم ولكن ينظر إلى قلوبكم
(روه مسلم)

Artinya; Abu Hurairoh berkata: Rosulullah saw bersabda”sesungguhnya Allah tidak mempedulikan bentuk rupamu dan harta bendamu, akan tetapi Dia memperhatikan hatimu dan perbutanmu.”(HR.Muslim).
Arti kata:
لاينظر
صوركم
أموالكم
قلوبكم
أعمالكم

Penjelasan hadist
Memiliki rupa yang tampan, cantik dan menarik dipandang adalah suatu karunia Allah yang patut disyukuri. Orang yang tampan, rupawan dan cantik akan mudah mendapatkan teman dan relasi sehingga mudah mendapatkan pekerjaan. Tetapi kalau ketampanan dan kecantikan tidak diiringi dengan akhlak dan perilaku yang baik, dan sebaliknya berakhlak buruk dan berperilaku jahat, maka pada akhirnya satu persatu teman pun akan meninggalkannya. Begitu pula kalau tampan dan cantik tidak mempunyai kemampuan yang disyaratkan, maka pemecatan hubungan kerja tidak dapat dielakkan lagi.
Begitu pula disisi Allah, ketampanan dan kecantikan tidak akan menjadi dasar penilaianNya. Yang menetukan seseorang baik atau buruk bagi Allah adalah hatinya (akhlak) dan amalnya(perbuatan).
Amal shaleh yang dilakukan oleh seorang muslim harus didasarkan pada ilmu. Sebaliknya, seseorang yang memiliki ilmu harus mengamalkannya.  
Dalam Al-Qur’an, kata amal shaleh selalu dihubungkan dengan iman. Banyak sekali ayat-ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang iman yang kemudian diikuti dengan kata amal shaleh, seakan-akan keduanya merupakan pasangan yang tidak bisa dipisahkan.Meskipun tidak semua kata iman dihubungkan dengan amal shaleh,tetapi banyaknya kata iman dan amal shaleh yang dihubungkan dengan iman menunjukkan bahwa iman dan amal shaleh merupakan dua hal yang sangat dekat, seperti yang difirmankan oleh Allah dalam surat Al-Kahfi ayat 30 berikut;
¨bÎ) šúïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#qè=ÏJtãur ÏM»ysÎ=»¢Á9$# $¯RÎ) Ÿw ßìÅÒçR tô_r& ô`tB z`|¡ômr& ¸xyJtã ÇÌÉÈ
Artinya;  Sesungguhnya mereka yang beriman dan beramal saleh,tentulah Kami tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengerjakan amalan (nya) dengan baik."

Ayat di atas menggambarkan bahwa suatu perbuatan baik (amal shaleh) yang disertai dengan iman, maka amal perbuatan tersebut tidak akan sia-sia, melainkan diterima di sisi Allah. Sebaliknya, suatu amal perbuatan baik,manakala tidak disertai dengan iman, berarti tidak akan membawa kebaikan apa-apa bagi manusia.
Gangguan terhadap amal shaleh,  Nabi Muhammad membagi  6 kriteria mengenai jenis-jenis sifat atau sikap yang dapat merusak amal shaleh yaitu;
·         Isytighal bi uyub al-khalqi
·         Qaswat al-qulub
·         Hubb al-dunya
·         Qillat al-haya
·         Thul al-amal
·         Dzalimu la yantahi
Pelajaran penting yang dapat dipetik dari hadit diatas adalah:
1)      Keutamaan memberi kepada orang yang tidak mampu dan memberi kelonggaran kepada orang yang sudah mampu.
2)      Luasnya rahmat Allah. Hanya dengan amal sedikit seorang hamba bisa mendapatkan pahala besar.
3)      Berbuatlah baik dengan amal yang shaleh kepada orang lain.
4)      Ajarkanlah amal-amalan shaleh terutama kepada anak sejak dini.


BAB III
KESIMPULAN
Berdasarkan pada pembahasan hadust tentang ciri-ciri orang munafik  dan hadist tentang amal shaleh diatas dapat disimpulkan sebagai berikut.
Ciri-ciri orang munafik :
1.      Apabila berkata maka dia akan berkata bohong / dusta.
2.      Jika membuat suatu janji atau kesepakatan dia akan mengingkari janjinya.
3.      Bila diberi kepercayaan / amanat maka dia akan mengkhianatinya.
4.      Bial bermusuhan melampaui batas
Sedangkan pada hadist tentang amal shaleh adalah Amal shaleh terdiri dua kata yaitu amal dan shaleh. Rangkaian kata ini sering kita temui dalam berbagai literatur yang berkaitan dengan agama. Pengertian amal itu sendiri adalah penggunaan segala daya untuk menghasilkan sesuatu. Sekurangnya ada empat jenis daya pada manusia yaitu yang pertama adalah daya yang berkaitan dengan jasad atau daya jasadi, yang kedua adalah daya atau kemampuan berfikir logika sehingga lazim disebut daya fikir lalu yang ketiga daya ruhiy yang menuntun kita berfikir abstrak sehingga condong kepada ketauhidan dan rasa kecintaan akan seni serta yang terakhir adalah daya nasfu atau lazim pula kita sebut hawa nafsu.
Sedangkan kata shaleh bermakna segala sesuatu yang bersifat baik, menguntungkan dan berguna. Sehingga jika kita sambungkan kata amal dan shaleh maka ia akan bermakna kurang lebih adalah penggunaan segala daya yaitu daya jasadi, daya fikir, daya ruhiy serta daya nafsu untuk menghasilkan sesuatu yang sifatnya baik, menguntungkan dan berguna. Dalam Al Qur’an banyak kita temui contoh-contoh amal shaleh yaitu sholat, puasa, zakat, haji, berjihad dan masih banyak yang lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Haris, dan Majid Khon. AL-HADIST. Jakarta: Depag Republik Indonesia .2009.



[1] Abdul Haris, dan Majid Khon. AL-HADIST. Jakarta: Depag RI.2009. Hlm.161
[2] Alqur’an surat Al-Maidah aayat 61-64
[4] Abdul Haris, dan Majid Khon. AL-HADIST. Jakarta: Depag RI.2009. Hlm.164-165

Tidak ada komentar:

Posting Komentar