Sabtu, 23 Juni 2012

Komponen Kisi-kisi Non Tes


BAB I
PENDAHULUAN

Mutu pendidikan dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya siswa, pengelola sekolah, lingkungan, kualitas pengajaran, kurikulum dan sebagainya (Suhartoyo, 2005). Usaha peningkatan pendidikan bisa ditempuh dengan peningkatan kualitas pembelajaran dan sistem evaluasi yang baik. Keduanya saling berkaitan sistem pembelajaran yang baik akan menghasilkan kualitas pendidikan yang baik, selanjutnya sistem penilaian yang baik akan mendorong guru untuk menentukan strategi mengajar yang baik dan memotivasi siswa untuk belajar yang lebih baik (Mardapi, 2003).
Sehubungan dengan itu, maka di dalam pembelajaran dibutuhkan guru yang tidak hanya mengajar dengan baik, namun mampu melakukan evaluasi dengan baik. Kegiatan evaluasi sebagai bagian dari program pembelajaran perlu lebih dioptimalkan. Evaluasi tidak hanya bertumpu pada penilaian hasil belajar, namun perlu penilaian terhadap input, output dan kualitas proses pembelajaran itu sendiri.
Dalam makalah ini, kami menyajikan beberapa hal tentang teknik evaluasi yang dapat digunakan dalam penilaian terhadap anak didik, baik itu tentang kemampuan belajar, sikap, keterampilan, sifat, bakat, minat dan kepribadian. Adapun teknik yang akan dijelaskan dalam makalah ini adalah kisi-kisi nontes. Salah satu teknik yang sangat membantu dalam penilaian terhadap hal-hal yang bersangkutan dengan siswa.







BAB II
PEMBAHASAN
A.    Komponen Kisi-Kisi Non Tes
Instrumen non-tes yang dimaksudkan di sini adalah instrumen selain tes di antaranya seperti tes sikap, motivasi, minat, emosi, bakat, moral, konsepsi diri, dan lain sebagainya. Adapun alat penilaiannya yang dapat digunakan diantaranya adalah: pengamatan/observasi (seperti catatan harian, portofolio, life skill) dan instrumen tes (seperti tes sikap, minat, dll).
Pada prinsipnya, prosedur penulisan kisi-kisi untuk instrumen non-tes adalah sama dengan prosedur penulisan kisi-kisi tes pada tes prestasi belajar, namun sebelum menyusun kisi-kisi tes terdapat perbedaan dalam menentukan validitas isi/konstruknya. Dalam tes prestasi belajar, validitas isi diperoleh melalui kurikulum dan buku pelajaran, tetapi untuk non-tes validitas isi/konstruknya diperoleh melalui “teori”. Teori adalah pendapat yang dikemukakan sebagai keterangan mengenai suatu peristiwa atau kejadian, dsb. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1990 : 932)[1]
Dalam kisi-kisi non-tes formatnya berisi:
1.         Dimensi adalah tema-objek/hal-hal pokok yang menjadi pusat tinjauan teori. Agar demensi dapat diukur harus memenuhi syarat sebagai berikut : demensi itu harus secara umum didapatkan pada suatu kelompok benda atau manusia, demensi itu harus dapat memberikan data sensorik yang dapat ditangkap oleh indera manusia, demensi itu harus dapat dirumuskan dengan jelas, demensi itu harus memiliki nilai variasi, demensi itu harus dapat memberikan respons yang mirip pada berbagai pengamat yang berbeda.
2.         Indikator  adalah uraian/rincian dimensi yang akan diukur
3.         Jumlah butir soal per indikator
4.         Nomor butir soal



B.     Prosedur Penyusunan Kisi-Kisi Non Tes
Langkah-langkah pengembangan alat evaluasi non-tes diantaranya seperti berikut ini:[2]
1.      Menentukan apa yang akan diukur atau aspek apa yang akan mau diungkap. Biasanya aspek hasil belajar yang diungkap dengan cara non-tes  berkenaan dengna ranah afeltif dan psikomotorik atau aspek psikologis.
2.      Menentukan instrument apa yang akan digunakan. Jadi, maksudnya ialah cara apa yang akan digunakan untuk mengukur aspek tersebut. Instrument dalam penilaian non tes seperti angket, observasi, wawancara, sosiometri, analisis hasil karya, dll.
3.      Menentukan definisi atau batasan tentang aspek yang akan diungkap, berdasarkan atas teori dari aspek yang ingin diungkap tersebut.
4.      Menentukan format instrument. Format instrtument yang sering ditemukan adalah berupa uraian bebas (essay), skala penilaian atau rattingh skill, pilihan ganda atau daftar cek, atau yang lainnya.
5.      Mengembangkan kisi-kisi
6.      Menulis pernyataan sesuai dengan kisi-kisi
7.      Analisis rasional terhadap pernyataan yang telah dirumuskan. Analisis ini bisa dilakukan sendiri atau oleh orang lain yang memiliki keahlian dalam bidang tersebut.
Berikut ini format kisi-kisi non tes:
NO
DIMENSI
INDIKATOR
JUMLAH SOAL / INDIKATOR
NOMOR SOAL
JUMLAH SOAL =

C.    Macam-Macam Bentuk Instrument Non Tes[3]
1.         Pengamatan (observasi)
Pengamatan adalah proses penilaian dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematis terhadap tingkah laku peserta didik didalam kelas maupun diluar kelas. Sebagai alat evaluasi, pengamatan dipakai untuk:
1.    Menilai minat, sikap dan nilai-nilai yang terkandung dalam diri peserta didik
2.    Melihat proses kegiatan pembelajaran baik individu maupun kelompok
3.    Teknik yang digunakan : daftar cek dan skala penilaian.
Contoh Pengamatan dengan Daftar Cek
Mata pelajaran : Pkn                                        Kelas: IV/genap
Indikator         :  Mengindahkan kepentingan orang lain
n

Perilaku Yang Diamati
Hasil Pengamatan
1
2
3
4
5
1
Mengganggu teman dikelas





2
Ketaatan peserta didik terhadap peraturan sekolah





3
Menunaikan tugas dalam kelompok





Skor
1
2
3
4
5
Keterangan:
1 = Tidak Pernah
2 = Jarang
3 = Kadang-Kadang
4 = Sering
5 = Selalu
v  Langkah-langkah menyusun observasi:
-          Merumuskan tujuan
-          Merumuskan kegiatan
-          Menyusun langkah-langkah
-          Menyusun kisi-kisi
-          Menyusun panduan observasi
-          Menyusun alat penilaian
2.         Wawancara
Wawancara adalah suatu tehnik penilain yang dilakukan dengan jalan percakapan (dialog) baik secara langsung (face to pace relition) secara tidak langsung apabila wawancara itu dilakukan kepada orang lain misalnya kepada orang tuannya atau kepada temanya. Keberhasilan wawancara sebagai alat penilaian sangat dipengaruhi oleh beberapa hal:
a)         hendaknya pewawancara dapat menyesuaikan diri dengan orang yang diwawancarai
b)        guru perlu melatih diri agar memiliki keterampilan dalam melaksanakan wawancara.
c)         Sebelum guru melaksanakan wawancara harus membuat pedoman-pedoman secara terperinci, tentang pertanyaan yang akan diajukan.
v  Langkah-langkah penyusunan wawancara :
-          Perumusan tujuan
-          Perumusan kegiatan atau aspek-aspek yang dinilai
-          Penyusunan kisi-kisi
-          Penyusunan pedoman wawancara
-          Lembaran penilaian
3.         Angket (Questionaire)
Pada dasarnya angket adalah sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang akan diukur (responden). Pada umumnya tujuan penggunaan angket atau kuesioner dalam proses pembelajaran terutama adalah untuk memperoleh data mengenai latar belakang peserta didik sebagai salah satu bahan dalam menganalisis tingkah laku dan proses belajar mereka. Angket sebagai alat penilaian non-tes dapat dilaksanakan secara langsung maupun secara tidak langsung. Angket langsung adalah angket yang dijawab langsung oleh orang yang diminta jawabannya, sedangkan angket tidak langsung dijawab secara tidak langsung oleh orang yang dekat dan mengetahui si penjawab. Misalnya diberikan kepada orangtuanya, atau diberikan kepada temannya.
v  Langkah-langkah menyusun angket :
-          Merumuskan tujuan
-          Merumuskan kegiatan
-          Menyusun langkah-langkah
-          Menyusun kisi-kisi
-          Menyusun panduan angket
-          Menyusun alat penilaian
Contoh angket:
Angket Minat Siswa Terhadap Pembelajaran
Mata Pelajaran          :……………….              Kelas/ Semester     :……………….
Hari/tanggal               :.………………
Petunjuk
1.         Pada angket ini terdapat 5 pernyataan. Pertimbangkan baik-baik setiap pernyataan dalam kaitannya dengan materi pembelajaran yang baru selesai kamu pelajari, dan tentukan kebenaranya.
2.         Berilah jawaban yang benar sesuai dengan pilihanmu.
3.         Pertimbangkan setiap pernyataan secara terpisah dan tentukan kebenarannya. Jawabanmu jangan dipengaruhi oleh jawaban terhadap pernyataan lain.
4.         Catat responmu pada lembar jawaban yang tersedia, dan ikuti petunjuk-petunjuk lain yang mungkin diberikan berkaitan dengan lembar jawaban. Terima kasih.
Keterangan Pilihan jawaban:
1 = Sangat Tidak Setuju
2 = Tidak Setuju
3 = Ragu-Ragu
4 = Setuju
5 = Sangat Setuju
PERNYATAAN
No
Pertanyaan
Pilihan Jawaban
1
2
3
4
5
1.
Guru benar-benar mengetahui bagaimana membuat kami menjadi antuasias terhadap materi pelajaran
2.
Hal-hal yang saya pelajari dalam pembelajaran ini akan bermanfaat bagi saya
3.
Saya yakin bahwa saya akan berhasil dalam pembelajaran ini
4.
Pembelajaran ini kurang menarik bagi saya
5.
Guru membuat materi pelajaran ini menjadi penting
Berikut ini disajikan beberapa contoh penyusunan kisi-kisi beserta item-item soal non tes:
NO
DIMENSI
INDIKATOR
NOMOR SOAL YANG MENGUKUR
KOGNISI
AFEKSI
KONASI
+
-
+
-
+
-
1.
Toleransi
a.  Mau menerima pendapat orang lain atau tidak memaksakan kehendak pribadi
b.  Tidak mudah tersinggung
1
7
2
8
3
9
4
10
5
11
6
12
2.
Kebersamaan dan gotong royong
a.  Dapat bekerja kelompok
b. Rela berkorban untuk kepentingan umum
3.
Rasa kesetiakawanan
a.  Mau memberi dan meminta maaf

Contoh soalnya sebagai berikut :
No
PERNYATAAN
SS
S
TP
TS
STS
1.
2.
3.

4.
Mau menerima pendapat orang lain merupakan
ciri bertoleransi.
Untuk mewujudkan cita-cita harus memaksakan kehendak
Saya suka menerima pendapat orang lain
Memilih teman di sekolah, saya utamakan mereka yang pandai saja
Kalau saya boleh memilih, saya akan selalu
mendengarkan usul-usul kedua orang tuaku.
Bekerja sama dengan orang yang berbeda
Suku lebih baik dihindarkan.
Keterangan :  SS = sangat setuju, S = setuju, TP = tidak berpendapat (ragu-ragu), TS = tidak setuju, STS = sangat tidak setuju.














BAB III
KESIMPULAN
Berdasarkan pada  pembahasan diatas dapat disimpulakan bahwa instrumen non-tes yang dimaksudkan di sini adalah instrumen selain tes di antaranya seperti tes sikap, motivasi, minat, emosi, bakat, moral, konsepsi diri, dan lain sebagainya. Adapun alat penilaiannya yang dapat digunakan diantaranya adalah: pengamatan/observasi (seperti catatan harian, portofolio, life skill) dan instrumen tes (seperti tes sikap, minat, dll).
Dalam kisi-kisi non-tes formatnya berisi:
1.      Dimensi
2.      Indikator
3.      Jumlah butir soal per indicator
4.      Nomor butir soal
Prosedur Penyusunan Kisi-Kisi Non Tes
Langkah-langkah pengembangan alat evaluasi non-tes diantaranya seperti berikut ini:[4]
·         Menentukan apa yang akan diukur atau aspek apa yang akan mau diungkap
·         Menentukan instrument apa yang akan digunakan
·         Menentukan definisi atau batasan tentang aspek yang akan diungkap, berdasarkan atas teori dari aspek yang ingin diungkap tersebut.
·         Menentukan format instrument.
·         Mengembangkan kisi-kisi
·         Menulis pernyataan sesuai dengan kisi-kisi
·         Analisis rasional terhadap pernyataan yang telah dirumuskan.





DAFTAR PUSTAKA
            Novianti, Lilik., dkk. 2006. Evaluasi Pembelajaran. Surabaya: LAPIS PGMI
            Wahyudin, Uyu., dkk. Evaluasi Pembelajaran Sekolah Dasar. Bandung: UPI PRESS



[2] Uyu Wahyudin, dkk. Evaluasi Pembelajaran Sekolah Dasar. Bandung: UPI PRESS. 2006. Hlm 131-133
[3] Lilik Novianti, dkk. Evaluasi Pembelajaran. Surabaya: LAPIS PGMI, 2008. Hlm 6.11-6.13
[4] Uyu Wahyudin, dkk. Evaluasi Pembelajaran Sekolah Dasar. Bandung: UPI PRESS. 2006. Hlm 131-133

Tidak ada komentar:

Posting Komentar