Jumat, 22 Juni 2012

penilaian berbasis kelas


BAB II
PEMBAHASAN
A.     Pengertian
Penilaian berbasis kelas merupakan bagian integral dalam proses pembelajaran yang dilakukan sebagai proses pengumpulan dan pemanfaatan informasi yang menyeluruh tentang hasil belajar yang diperoleh siswa untuk meningkatkan tingkat pencapaian dan penguasaan kompetensi seperti yang ditentukan kurikulum dan sebagai umpan balik perbaikan proses pembelajaran.
Dari pengertian diatas, penilaian berbasis kelas memiliki beberapa karakteristik:
1.      Penilaian berbasis kelas merupakan bagian integral dalam proses pembelajaran
2.      Penilaian berbasis kelas merupakan proses pengumpulan informasi yang menyeluruh
3.      Hasil pengumpulan  informasi dimanfaatkan untuk menetapkan tingkat penguasaan kompetenssi
4.      Hasil pengumpulan informasi digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui proses perbaikan kualitas pembelajaran agar lebih efektif dan efisien. [1]
v  Karakteristik Penilaian Berbasis Kelas
Penilaian berbasis kelas memiliki karakteristik istimewa, yaitu :
1.      Pusat belajar dan berakar dalam proses pembelajaran
Penilaian berbasis kelas memberi suatu cara untuk melakukan penilaian secara menyeluruh dan sistematik dalam proses pembelajaran di kelas. Dengan demikian, penilaian berbasis kelas senantiasa berakar dalam proses pembelajaran. Karena difokuskan pada belajar, maka penilaian berbasis kelas memerlukan partisipasi aktif peserta didik. Dalam hal ini pendidik terus menerus memotivasi peserta didik agar hasil belajar mereka meningkat.
2.      Umpan balik
Penilaian berbasis kelas dapat juga diartikan sebagai suatu alur proses umpan balik (feedback loop) di kelas. Pendidik maupun peserta didik dapat dengan cepat dan mudah menggunakan penilaian berbasis kelas sebagai umpan balik.
Penilaian berbasis kelas bukan hanya untuk memberi nilai atau skor (grading) peserta didik, tetapi juga untuk mendapatkan informasi bagi perbaikan mutu belajar peserta didik.
v  Manfaat Penilaian Berbasis Kelas
1.      Umpan balik bagi siswa dalam mengetahui kemampuan dan kekurangannya sehingga menimbulkan motivasi untuk memperbaiki hasil belajarnya.
2.      Memantau kemajuan dan mendiagnosis kemampuan belajar siswa sehingga memungkinkan dilakukannya pengayaan dan remidiasi untuk memenuhi kebutuhan siswa sesuai dengan kemajuan dan kemampuannya.
3.      Memberikan masukan kepada guru untuk memperbaiki program pembelajarannya di kelas.
4.      Memungkinkan siswa mencapai kompetensi yang telah ditentukan walaupun dengan kecepatan belajar yang berbeda-beda.[2]
v  Prinsip-Prinsip Penilaian Berbasis Kelas
1.      Motivasi
2.      Validitas
3.      Adil
4.      Terbuka
5.      Bermakna
6.      Menyeluruh
7.      Edukatif [3]
B.     Ragam Penilaian berbasis Kelas
1)       Tes dan cara pengembangannya
Tes berdasarkan pelaksanaanya dapat dibedakan menjadi 3, yaitu tes tertulis, tes lisan, dan tes perbuatan[4].
1.      Penilaian Tes tertulis
Merupakan tes dalam bentuk bahan tulisan ( baik soal maupun jawabannya ).
Bentuk instrument tes :[5]
a)      Objektif
Objektif adalah bentuk tes yang menggarapkan siswa memilih jawaban yang telah ditentukan.
·         Pilihan ganda
Contoh soal pilihan ganda
Berikan tanda silang ( x ) pada huruf a,b,c, dan d didepan jawaban yang paling tepat!
FPB dari bilangan 48 dan 60 adalah.....
 a. 12                     c. 14
 b. 24                     d. 30   

·         Benar-salah
Contoh soal benar-salah
Khalifah Umar bin Khatab mendapat julukan “ pedang Allah “ ( B / S )
·         Menjodohkan
Contoh soal menjodohkan
Jodohkan arti surat al-qur’an berikut dengan sifat wajib bagi Allah. Tulislah huruf abjad pada lajur kanan kedalam kotak di depan pernyataan/ soal yang kamu anggap benar.
a.       Wujud        b. Qadiran         c. Baqa       d. Haya
e. Sama           f. Qiyamuhu binaffsihi        g. Qidam


1.      sesungguhnya Allah maha kuasa atas segala sesuatu (QS. Al-baqarah : 20)
2.      Allah, tidak ada tuhan melainkan dia, yang hidup kekal lagi senantiasa berdiri sendiri (QS.al-imran : 2)
3.      Dia-lah yang awal dan yang akhir, yang dzahir dan yang bahtin, dan dia maha mengetahui segala sesuatu. (QS.al-hadid : 3)
4.      semua yang ada di bumi itu akan binasa, dan tetap kekal dzat tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan (QS.ar-rahman : 26-27)
5.      tidak ada sesuatupun yang menyerupai-Nya dan Dia (Allah) maha mendengar lagi maha melihat (Qs.as-syura : 11)
b)      Non objektif (subjektif)
·         Jawaban singkat atau isian singkat
Contoh soal isian singkat
1.      Mata uang Negara Indonesia adalah ….
2.      Ibu Kartini dilahirkan di daerah ….
c)      Soal uraian
·         Uraian objektif
Contoh soal uraian objektif
Sebutkan dua alat panca indera manusia ?
·         Uraian bebas
Contoh soal uraian bebas
Jelaskan fungsi panca indera manusia ?
2.      Tes lisan
         Tes lisan adalah bentuk tes yang menggunakan bahasa secara lisan. Tes ini bagus untuk menilai kemampuan nalat siswa. Melalui bahasa secar verbal, penilai dapat mengetahui secara mendalam pemahaman siswa tentang sesuatu yang di evaluasikan, yang bukan hanya pemahaman tentang konsep, akan tetapi bagaimana aplikasinya serta hubungan dengan konsep yang lain.
Contoh: Format Penilaian Tes Lisan
No
Kegiatan/aspek yang dinilai
Bobot penilaian
Skala
Skor
Rubrik
1
2
3
4
1








2








3








4








5









3.      Tes perbuatan
         Tes perbuatan  adalah tes dalam bentuk peragaan. Tes ini cocok manakala kita ingin mengetahui kemampuan dan keterampilan seseorang mengenai sesuatu. Contohnya, memperagakan gerakan-gerakan, mengoperasikan suatu alat, dll.
v  Prosedur Pengembangan Tes
Sebelum menentukan teknik dan alat penilaian, penulis soal perlu menetapkan terlebih dahulu tujuan penilaian dan kompetensi dasar yang hendak diukur. Langkah-langkah penting yang dapat dilakukan sebagai berikut;
1. Menentukan tujuan penilaian. Tujuan penilaian sangat penting karena setiap tujuan memiliki penekanan yang berbeda-beda. Misalnya untuk tujuan tes prestasi belajar, diagnostik, atau seleksi. Contoh untuk tujuan prestasi belajar, lingkup materi/kompetensi yang ditanyakan/diukur disesuaikan seperti untuk kuis/menanyakan materi yang lalu, pertanyaan lisan di kelas, ulangan harian, tugas individu/kelompok, ulangan semester, ulangan kenaikan kelas, laporan kerja praktik/laporan praktikum, ujian praktik.
2. Memperhatikan standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD). Standar kompetensi merupakan acuan/target utama yang harus dipenuhi atau yang harus diukur melalui setiap kompetensi dasar yang ada atau melalui gabungan kompetensi dasar.
3. Menentukan jenis alat ukurnya, yaitu tes atau non-tes atau mempergunakan keduanya. Untuk penggunaan tes diperlukan penentuan materi penting sebagai pendukung kompetensi dasar. Syaratnya adalah materi yang diujikan harus mempertimbangkan urgensi (wajib dikuasai peserta didik), kontinuitas (merupakan materi lanjutan), relevansi (bermanfaat terhadap mata pelajaran lain), dan keterpakaian dalam kehidupan sehari-hari tinggi . Langkah selanjutnya adalah menentukan jenis tes dengan menanyakan apakah materi tersebut tepat diujikan secara tertulis/lisan. Bila jawabannya tepat, maka materi yang bersangkutan tepat diujikan dengan bentuk soal apa, pilihan ganda atau uraian. Bila jawabannya tidak tepat, maka jenis tes yang tepat adalah tes perbuatan: kinerja (performance), penugasan(project), hasil karya (product), atau lainnya.
4. Menyusun kisi-kisi tes dan menulis butir soal beserta pedoman penskorannya. Dalam menulis soal, penulis soal harus memperhatikan kaidah penulisan soal.
2)      Non tes dan cara pengembangannya
v  Macam-Macam Bentuk Instrument Non Tes[6]
1.         Pengamatan (observasi)
Pengamatan adalah proses penilaian dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematis terhadap tingkah laku peserta didik didalam kelas maupun diluar kelas. Sebagai alat evaluasi, pengamatan dipakai untuk:
1.    Menilai minat, sikap dan nilai-nilai yang terkandung dalam diri peserta didik
2.    Melihat proses kegiatan pembelajaran baik individu maupun kelompok
3.    Teknik yang digunakan : daftar cek dan skala penilaian.
Hal yang diperhatikan dalam mengembangkan butir tes keterampilan :
                                          i.      Mengacu indikator kompetensi yang dikembangkan.
                                        ii.      Mengidentifikasi langkah kerja yang diobservasi.
                                      iii.      Menentukan model skala yang dipakai, yakni rating scale atau check list.
                                      iv.      Membuat rubrik/pedoman penskoran yang dilengkapi dengan kategorisasi keberhasilan kompetensi yang dikembangkan.
Contoh Pengamatan dengan Daftar Cek
Mata pelajaran               : Pkn                                      Kelas: IV/genap
Indikator            :  Mengindahkan kepentingan orang lain
n
n
Perilaku Yang Diamati
Hasil Pengamatan
1
2
3
4
5
1
Mengganggu teman dikelas





2
Ketaatan peserta didik terhadap peraturan sekolah





3
Menunaikan tugas dalam kelompok





Skor
1
2
3
4
5
Keterangan:
1 = Tidak Pernah
2 = Jarang
3 = Kadang-Kadang
4 = Sering
5 = Selalu
v  Langkah-langkah menyusun observasi:
-          Merumuskan tujuan
-          Merumuskan kegiatan
-          Menyusun langkah-langkah
-          Menyusun kisi-kisi
-          Menyusun panduan observasi
-          Menyusun alat penilaian
2.         Wawancara
Wawancara adalah suatu tehnik penilain yang dilakukan dengan jalan percakapan (dialog) baik secara langsung (face to pace relition) secara tidak langsung apabila wawancara itu dilakukan kepada orang lain misalnya kepada orang tuannya atau kepada temanya. Keberhasilan wawancara sebagai alat penilaian sangat dipengaruhi oleh beberapa hal:
a)         hendaknya pewawancara dapat menyesuaikan diri dengan orang yang diwawancarai
b)        guru perlu melatih diri agar memiliki keterampilan dalam melaksanakan wawancara.
c)         Sebelum guru melaksanakan wawancara harus membuat pedoman-pedoman secara terperinci, tentang pertanyaan yang akan diajukan.
v  Langkah-langkah penyusunan wawancara :
-          Perumusan tujuan
-          Perumusan kegiatan atau aspek-aspek yang dinilai
-          Penyusunan kisi-kisi
-          Penyusunan pedoman wawancara
-          Lembaran penilaian
3.         Angket (Questionaire)
Pada dasarnya angket adalah sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang akan diukur (responden). Pada umumnya tujuan penggunaan angket atau kuesioner dalam proses pembelajaran terutama adalah untuk memperoleh data mengenai latar belakang peserta didik sebagai salah satu bahan dalam menganalisis tingkah laku dan proses belajar mereka. Angket sebagai alat penilaian non-tes dapat dilaksanakan secara langsung maupun secara tidak langsung. Angket langsung adalah angket yang dijawab langsung oleh orang yang diminta jawabannya, sedangkan angket tidak langsung dijawab secara tidak langsung oleh orang yang dekat dan mengetahui si penjawab. Misalnya diberikan kepada orangtuanya, atau diberikan kepada temannya.
v  Langkah-langkah menyusun angket :
-          Merumuskan tujuan
-          Merumuskan kegiatan
-          Menyusun langkah-langkah
-          Menyusun kisi-kisi
-          Menyusun panduan angket
-          Menyusun alat penilaian






Contoh angket:
Angket Minat Siswa Terhadap Pembelajaran
Mata Pelajaran           :……………….              Kelas/ Semester       :……………….
Hari/tanggal               :.………………
No
Dimensi
Indikator
Nomor Soal Yang Mengukur
Kognisi
Afeksi
Konasi
+
-
+
-
+
-
1.
Toleransi
a.  Mau menerima pendapat orang lain atau tidak memaksakan kehendak pribadi
b.  Tidak mudah tersinggung
1
7
2
8
3
9
4
10
5
11
6
12
2.
Kebersamaan dan gotong royong
a.  Dapat bekerja kelompok
b. Rela berkorban untuk kepentingan umum
3.
Rasa kesetiakawanan
a.  Mau memberi dan meminta maaf
      Contoh soalnya sebagai berikut :
No
PERNYATAAN
SS
S
TP
TS
STS
1.
2.
3.

4.
Mau menerima pendapat orang lain merupakan ciri bertoleransi.
Untuk mewujudkan cita-cita harus memaksakan kehendak
Saya suka menerima pendapat orang lain
Memilih teman di sekolah, saya utamakan mereka yang pandai saja
Kalau saya boleh memilih, saya akan selalu mendengarkan usul-usul kedua orang tuaku
Bekerja sama dengan orang yang berbeda suku lebih baik dihindarkan.
Keterangan :  SS = sangat setuju, S = setuju, TP = tidak berpendapat (ragu-ragu), TS = tidak setuju, STS = sangat tidak setuju.

4.      Penilaian kinerja (performance)
         Penilaian kinerja merupakan penilaiaan dengan berbagai macam tugas dan situasi dimana peserta tes diminta untuk mendemonstrasikan pemahaman dan mengaplikasian pengetahuan yang mendalam, serta keterampilan dalam berbagai macam konteks. Langkah Penilaian Kinerja[7]:
1.Mengidentifikasi langkah penting yang mempengaruhi output
2.Menuliskan prilaku kemampuan spesifik
3.Membuat kriteria kemampuan yang akan diukur
4.Mendefinisikan kriteria kemampuan
5.Mengurutkan kriteria kemampuan
6.Membandingkan dengan kriteria sebelumnya
Contoh Instrumen Penilaian Kinerja (Performance)
Satuan Pendidikan    : SMP
Mata Pelajaran          : Pengetahuan Sosial
Pokok Bahasan         : (Materi Pokok II) Proses perkembangan agama, kebudayaan, politik dan pemerintahan kerajaan yang bercorak Islam serta peninggalannya
Kelas                        : VII
Tahun Pelajaran        : 2004/2005
Standar Kompetensi  : Kemampuan menguraikan perjalanan Bangsa Indonesia pada masa Hindu-Budha dan Islam sampai abad 18
Bentuk Penilaian       : Kinerja
Contoh Instrumen     : Buatlah Peta Dunia pada sebuah kertas manila kemudian berikan tanda khusus bagi kota-kota pelabuhan yang menjadi penghubung jaringan pelayaran dan perdagangan Asia-Eropa abad 18, kemudianlah penjelasan apa yang kamu tandai dalam Legenda Peta tersebut.



 Lembar Penilaian
Unjuk Kinerja:
 No.
Nama Siswa
Penilaian
Rata-rata
A
B
C
1.
Wahid
2.
Isnen
3.
Tsal Asa
4.
Arbain
5.
Khomsatun
Keterangan :
A. Tahap-tahap pembuatan Peta
B. Pewarnaan dan penentuan batasan negara
C. Cara membuat jalur yang menunjukkan adanya hubungan.
5.      Penilaian portofolio
Merupakan kumpulan atau berkas pilihan yang dapat memberikan informasi bagi suatu penilaiaan,  instrumen yang digunakan dokumen (kumpulan tugas, jurnal, laporan berkala, hasil penelitian), visual (kumpulan foto, slide, grafis, multimedia), audio (hasil rekaman musik, atau yang lain). Pedoman Penerapan Penilaian Potofolio:
1.Memastikan bahwa siswa memiliki berkas portofolio
·         Menentukan bentuk dokumen atau hasil pekerjaan yang perlu dikumpulkan
·         Siswa mengumpulkan dan menyimpan dokumen dan hasil pekerjaannya
·         Menentukan kriteria penilaian yang digunakan
·         Mengharuskan siswa menilai hasil pekerjaannya sendiri secara berkelanjutan
·         Menentukan waktu dan menyelenggarakan pertemuan portofolio
·         Melibatkan orang tua dalam proses penilaian portofolio
2. Bahan Penelitian. Hal-hal yang dapat dijadikan sebagai bahan penilai portofolio di sekolah antara lain: Penghargaan tertulis, penghargaan lisan, hasil kerja biasa dan hasil pelaksanaan tugas-tugasoleh siswa, daftar ringkasan hasil pekerjaan, contoh hasil pekerjaan dan lain sebagainya
Contoh Bentuk dan Instrumen Portofolio[8]
Satuan Pendidikan    : SMP
Mata Pelajaran          : Pengetahuan Sosial
Pokok Bahasan         :
Kelas                        : VII
Tahun Pelajaran        : 2004/2005
Standar Kompetensi  : Kemampuan menguraikan perjalanan Bangsa Indonesia pada masa Hindu-Budha dan Islam sampai abad 18
Contoh Instrumen: Bentuk Penilaian  Portofolio
Tugas I        : Susunlah laporan secara kronologi keberadaan Kerajaan Hindu dan Budha di Indonesia beserta prasasti peninggalannya.
Tugas II      : Buat secara individual laporan tertulis hasil mencermati Peta Asia dan identifikasikan negara-negara yang termasuk kawasan regional Asia barat dan Asia Selatan.
Tugas III     : Buatlah Peta Dunia pada sebuah kertas manila kemudian berikan tanda khusus bagi kota-kota pelabuhan yang  menjadi penghubung jaringan pelayaran dan perdagangan Asia-Eropa abad 18, kemudianlah penjelasan apa yang kamu tandai dalam Legenda Peta tersebut.
Tugas IV     : Buatlah essay maksimal 5 halaman tentang Posisi dan Peran Indonesia dalam jaringgan perdagangan dan pelayaran Asia-Eropa sampai abad ke-18.
 Lembar Penilaian Portofolio Kelas
No.
Nama Siswa
Penilaian
Rata-rata
I
II
II
IV
1.
Wahid
2.
Isnen
3.
Tsal Asa
4.
Arbain
5.
Khomsatun
Catatan: sesuai dengan kharakter penilaian fortofolio secara ideal antara tugas I, II, III dan IV, tidak sekedar pengumpulan tugas tetapi juga peningkatan kemampuan siswa untuk menuju tercapainya kompetensi yang diharapkan.
6.      Penilaian proyek (penugasan)
Yang dimaksud proyek adalah tugas yang harus diselesaikan dalam periode atau waktu tertentu. Instrumen yang digunakan adalah laporan tugas, karya tulis, dan laporan pengamatan.
Contoh Bentuk dan Instrumen Penilaian Penugasan
Satuan Pendidikan    : SMP
Mata Pelajaran          : Pengetahuan Sosial
Pokok Bahasan         : (Materi Pokok II) Proses perkembangan agama, kebudayaan, politik dan pemerintahan kerajaan yang bercorak Islam serta peninggalannya
Kelas                         : VII
Tahun Pelajaran        : 2004/2005
Standar Kompetensi  : Kemampuan menguraikan perjalanan Bangsa In-donesia pada masa Hindu-Budha dan Islam sampai abad 18
Bentuk Penilaian       : Penugasan
Contoh Instrumen     : Buat secara individual laporan tertulis hasil mencermati Peta Asia dan identifikasikan negara-negara yang termasuk kawasan regional Asia Barat dan Asia Selatan



 Lembar Penilaian
Proses Mengerjakan Tugas: Mencermati Peta Asia Barat dan Peta Asia Selatan
No.
Nama Siswa
Penilaian
Rata-rata
A
B
C
1.
Wahid
2.
Isnen
3.
Tsal Asa
4.
Arbain
5.
Khomsatun
Keterangan : A. Ketekunan B. Ketelitian C. Pencatatan
Catatan:
1.       Tiga aspek ini dipandang memiliki keterkaitan langsung dengan kharakter pembelajaran sejarah, yakni heuristik (pengumpulan sumber).
2.       Jika dipandang perlu dapat mengadakan pembobotan tiap aspek penilaian, misalnya jika aspek ketelitian menjadi faktor penting maka dapat diberi bobot 4 dan aspek ketekunan dan pencatatan bobotnya
3.       Konsekuensinya guru harus masih mengalikan skore masing-masing aspek dengan bobotnya, sehingga nilai rata-rata dapat diperoleh setelah jumlah hasil perkalaian dibagi sepuluh.
Lembar Penilaian Hasil
Mengerjakan Tugas: Mencermati Peta Asia Barat dan Peta Asia Selatan
No.
Nama Siswa
Penilaian
Rata-rata
A
B
C
1.
Wahid
2.
Isna
3.
Tias
4.
Arbain
5.
Khomsatun
Keterangan : A. Akurasi hasil   B. Kelengkapan Hasil   C. Sistematika laporan
7.      Penilaian hasil kerja  (product)
        Merupakan penilaiaan terhadap keterampilan visual dalam membuat suatu produk benda tertentu dan kualitas produk tertentu dan  instrumen yang digunakan hasil tugas siswa. Pengembangan produk meliputi tiga tahap:
• Tahap persiapan, meliputi: menilai kemampuan siswa merencanakan, menggali, dan mengembangkan gagasan, dan mendesain produk.
• Tahap pembuatan (produk), meliputi: menilai kemampuan siswa menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan teknik.
• Tahap penilaian (appraisal), meliputi: menilai kemampuan siswa membuat produk sesuai
8.       Penilaian unjuk kerja
         Adalah penilaian berdasarkan hasil pengamatan penilai terhadap aktivitas siswa sebagaimana yang terjadi. Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam membuat penilaian unjuk kerja adalah sebagai berikut:
o   Identifikasi semua langkah penting atau aspek yang diperlukan atau yang akan mempengaruhi hasil akhir.
o   Tuliskan kemampuan-kemampuan khusus yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas
o   Usahakan kemampuan yang akan dinilai tidak terlalu banyak, sehingga semua dapat diamati.
o   Urutkan kemampuan yang akan dinilai berdasarkan urutan yang akan diamat
o   Bila menggunakan skala rentang, perlu disediakan kriteria untuk setiap pilihan
Contoh Format Penilaian Unjuk Kerja
Mata Pelajaran/Kelas   : Matematika/V (semester 1)
Kompetensi Dasar       : Melakukan pengukuran sudut
Indikator                      : Menggambar dan mengukur besar sudut dengan satuan derajat
Format penilaian melalui unjuk kerja dengan skala rentang (rating scale)
No.
Nama siswa
Aspek yg dinilai
Jumlah skor
Aspek 1
Aspek 2
Aspek 3
Aspek 4

1






2






Keterangan: Aspek 1: Langkah-langkah dalam menggambar suatu sudut Aspek 2: Langkah-langkah dalam mengukur besar suatu sudut Aspek 3: Ketepatan dalam mengukur besar suatu sudut Aspek 4: Ketepatan dalam menggambar suatu sudut.
v  Pengembangan Prosedur penyusunan kisi-kisi non tes
Dalam penulisan soal pada instrumen non-tes, penulis butir soal harus memperhatikan ketentuan/kaidah penulisannya. Kaidahnya adalah seperti berikut ini.
1.   Materi
a.   Pernyataan harus sesuai dengan rumusan indikator dalam kisi-kisi.
b.   Aspek yang diukur pada setiap pernyataan sudah sesuai dengan tuntutan dalam kisi-kisi (misal untuk tes sikap: aspek kognisi, afeksi atau konasinya dan pernyataan positif atau negatifnya).
2.   Konstruksi
a.   Pernyataan dirumuskan dengan singkat (tidak melebihi 20 kata) dan jelas.
b.   Kalimatnya bebas dari pernyataan yang tidak relevan objek yang dipersoalkan atau kalimatnya merupakan pernyataan yang diperlukan saja.
c.   Kalimatnya bebas dari pernyataan yang bersifat negatif ganda.
d.   Kalimatnya bebas dari pernyataan yang mengacu pada masa lalu.
e.   Kalimatnya bebas dari pernyataan yang faktual atau dapat diinterpretasikan sebagai fakta.
f.    Kalimatnya bebas dari pernyataan yang dapat diinterpretasikan lebih dari satu cara.
g.   Kalimatnya bebas dari pernyataan yang mungkin disetujui atau dikosongkan oleh hampir semua responden.
h.   Setiap pernyataan hanya berisi satu gagasan secara lengkap.
i.    Kalimatnya bebas dari pernyataan yang tidak pasti seperti semua, selalu, kadang-­kadang, tidak satupun, tidak pernah.
j.    Jangan banyak mempergunakan kata hanya, sekedar, semata-mata. Gunakanlah seperlunya.
3.    Bahasa/Budaya
a.   Bahasa soal harus komunikatif dan sesuai dengan jenjang pendidikan peserta didik atau responden.
b.   Soal harus menggunakan bahasa Indonesia baku
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Penilaian berbasis kelas merupakan bagian integral dalam proses pembelajaran yang dilakukan sebagai proses pengumpulan dan pemanfaatan informasi yang menyeluruh tentang hasil belajar yang diperoleh siswa untuk meningkatkan tingkat pencapaian dan penguasaan kompetensi seperti yang ditentukan kurikulum dan sebagai umpan balik perbaikan proses pembelajaran. Berdasarkan pengertian tersebut penilaian berbasis kelas memiliki karakteristik, yaitu:
1.      Penilaian berbasis kelas merupakan bagian integral dalam proses pembelajaran
2.      Penilaian berbasis kelas merupakan proses pengumpulan informasi yang menyeluruh
3.      Hasil pengumpulan  informasi dimanfaatkan untuk menetapkan tingkat penguasaan kompetenssi
4.      Hasil pengumpulan informasi digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui proses perbaikan kualitas pembelajaran agar lebih efektif dan efisien
v  Prinsip-Prinsip Penilaian Berbasis Kelas
1.      Motivasi
2.      Validitas
3.      Adil
4.      Terbuka
5.      Bermakna
6.      Menyeluruh
7.      Edukatif
v   Ragam Penilaian berbasis Kelas
Tes dan cara pengembangannya
-       Tes Terulis
-       Tes Lisan
-       Tes Perbuatan

Non Tes
-          Observasi
-          Angket
-          Wawancara
-          Penilaian portofolio
-          Penilaian unjuk kerja
-          Penilaian Hasil kerja
-          Penilaian Proyek
-          Penilaian kinerja
-           


DAFTAR PUSTAKA
Sanjaya,Wina.pembalajaran dalam implementasi kurikulum berbasis kompetensi.Jakarta: kencana. 2008

Majid, Abdul.Perncanaa Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru.Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA.2009.Hal.195-198

Hand out.Toto Fathoni & Diyan Andayanni.Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan.FIP UPI
Novianti, Lilik, dkk. Evaluasi Pembelajaran. Surabaya: LAPIS PGMI, 2008.











[1] Wina Sanjaya.pembalajaran dalam implementasi kurikulum berbasis kompetensi.Jakarta: kencana. 2008. Hal.183-184
[3]  Wina Sanjaya.pembalajaran dalam implementasi kurikulum berbasis kompetensi.Jakarta: kencana. 2008. Hal.185-187
[4] Wina Sanjaya.pembalajaran dalam implementasi kurikulum berbasis kompetensi.Jakarta: kencana. 2008. Hal.189

[5] Abdul Majid.Perncanaa Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru.Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA.2009.Hal.195-198
[6] Lilik Novianti, dkk. Evaluasi Pembelajaran. Surabaya: LAPIS PGMI, 2008. Hlm 6.11-6.13
[7]Hand out.Toto Fathoni & Diyan Andayanni.Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan.FIP UPI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar