BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Penilaian
berbasis kelas merupakan bagian integral dalam proses pembelajaran yang
dilakukan sebagai proses pengumpulan dan pemanfaatan informasi yang menyeluruh
tentang hasil belajar yang diperoleh siswa untuk meningkatkan tingkat
pencapaian dan penguasaan kompetensi seperti yang ditentukan kurikulum dan
sebagai umpan balik perbaikan proses pembelajaran.
Dari pengertian diatas,
penilaian berbasis kelas memiliki beberapa karakteristik:
1.
Penilaian
berbasis kelas merupakan bagian integral dalam proses pembelajaran
2.
Penilaian
berbasis kelas merupakan proses pengumpulan informasi yang menyeluruh
3.
Hasil
pengumpulan informasi dimanfaatkan untuk
menetapkan tingkat penguasaan kompetenssi
4.
Hasil
pengumpulan informasi digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui
proses perbaikan kualitas pembelajaran agar lebih efektif dan efisien. [1]
v Karakteristik Penilaian Berbasis Kelas
Penilaian berbasis kelas memiliki karakteristik istimewa,
yaitu :
1.
Pusat
belajar dan berakar dalam proses pembelajaran
Penilaian
berbasis kelas memberi suatu cara untuk melakukan penilaian secara menyeluruh
dan sistematik dalam proses pembelajaran di kelas. Dengan demikian, penilaian
berbasis kelas senantiasa berakar dalam proses pembelajaran. Karena difokuskan
pada belajar, maka penilaian berbasis kelas memerlukan partisipasi aktif
peserta didik. Dalam hal ini pendidik terus menerus memotivasi peserta didik
agar hasil belajar mereka meningkat.
2. Umpan balik
Penilaian
berbasis kelas dapat juga diartikan sebagai suatu alur proses umpan balik (feedback
loop) di kelas. Pendidik maupun peserta didik dapat dengan cepat dan mudah
menggunakan penilaian berbasis kelas sebagai umpan balik.
Penilaian
berbasis kelas bukan hanya untuk memberi nilai atau skor (grading)
peserta didik, tetapi juga untuk mendapatkan informasi bagi perbaikan mutu
belajar peserta didik.
v Manfaat
Penilaian Berbasis Kelas
1.
Umpan balik bagi siswa dalam
mengetahui kemampuan dan kekurangannya sehingga menimbulkan motivasi untuk
memperbaiki hasil belajarnya.
2.
Memantau kemajuan dan mendiagnosis
kemampuan belajar siswa sehingga memungkinkan dilakukannya pengayaan dan
remidiasi untuk memenuhi kebutuhan siswa sesuai dengan kemajuan dan
kemampuannya.
3.
Memberikan masukan kepada guru untuk
memperbaiki program pembelajarannya di kelas.
4.
Memungkinkan siswa mencapai
kompetensi yang telah ditentukan walaupun dengan kecepatan belajar yang
berbeda-beda.[2]
v
Prinsip-Prinsip Penilaian Berbasis Kelas
1.
Motivasi
2.
Validitas
3.
Adil
4.
Terbuka
5.
Bermakna
6.
Menyeluruh
7.
Edukatif [3]
B. Ragam Penilaian berbasis Kelas
1) Tes dan cara pengembangannya
Tes berdasarkan
pelaksanaanya dapat dibedakan menjadi 3, yaitu tes tertulis, tes lisan, dan tes
perbuatan[4].
1. Penilaian Tes tertulis
Merupakan tes dalam bentuk bahan
tulisan ( baik soal maupun jawabannya ).
Bentuk instrument tes :[5]
a)
Objektif
Objektif adalah
bentuk tes yang menggarapkan siswa memilih jawaban yang telah ditentukan.
·
Pilihan ganda
Contoh soal pilihan ganda
Berikan
tanda silang ( x ) pada huruf a,b,c, dan d didepan jawaban yang paling tepat!
FPB
dari bilangan 48 dan 60 adalah.....
a. 12 c.
14
b.
24 d. 30
·
Benar-salah
Contoh soal benar-salah
Khalifah Umar bin Khatab mendapat
julukan “ pedang Allah “ ( B / S )
·
Menjodohkan
Contoh soal menjodohkan
Jodohkan arti surat al-qur’an
berikut dengan sifat wajib bagi Allah. Tulislah huruf abjad pada lajur kanan
kedalam kotak di depan pernyataan/ soal yang kamu anggap benar.
a.
Wujud b. Qadiran c. Baqa d. Haya
e. Sama f.
Qiyamuhu binaffsihi g. Qidam
|
1.
sesungguhnya Allah maha kuasa atas
segala sesuatu (QS. Al-baqarah : 20)
2.
Allah,
tidak ada tuhan melainkan dia, yang hidup kekal lagi senantiasa berdiri sendiri
(QS.al-imran : 2)
3.
Dia-lah yang awal dan yang akhir,
yang dzahir dan yang bahtin, dan dia maha mengetahui segala sesuatu.
(QS.al-hadid : 3)
4.
semua yang ada di bumi itu akan
binasa, dan tetap kekal dzat tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan
(QS.ar-rahman : 26-27)
5.
tidak ada sesuatupun yang
menyerupai-Nya dan Dia (Allah) maha mendengar lagi maha melihat (Qs.as-syura :
11)
b)
Non objektif (subjektif)
·
Jawaban singkat atau isian singkat
Contoh soal isian singkat
1.
Mata uang Negara Indonesia adalah ….
2.
Ibu Kartini dilahirkan di daerah ….
c)
Soal uraian
·
Uraian objektif
Contoh soal uraian objektif
Sebutkan dua alat panca indera
manusia ?
·
Uraian bebas
Contoh soal uraian bebas
Jelaskan fungsi panca indera manusia
?
2.
Tes lisan
Tes lisan adalah bentuk tes yang
menggunakan bahasa secara lisan. Tes ini bagus untuk menilai kemampuan nalat
siswa. Melalui bahasa secar verbal, penilai dapat mengetahui secara mendalam
pemahaman siswa tentang sesuatu yang di evaluasikan, yang bukan hanya pemahaman
tentang konsep, akan tetapi bagaimana aplikasinya serta hubungan dengan konsep
yang lain.
Contoh:
Format Penilaian Tes Lisan
No
|
Kegiatan/aspek yang
dinilai
|
Bobot penilaian
|
Skala
|
Skor
|
Rubrik
|
|||
1
|
2
|
3
|
4
|
|||||
1
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3.
Tes perbuatan
Tes perbuatan adalah tes dalam bentuk peragaan. Tes ini
cocok manakala kita ingin mengetahui kemampuan dan keterampilan seseorang
mengenai sesuatu. Contohnya, memperagakan gerakan-gerakan, mengoperasikan suatu
alat, dll.
v Prosedur Pengembangan
Tes
Sebelum menentukan teknik dan alat
penilaian, penulis soal perlu menetapkan terlebih dahulu tujuan penilaian dan
kompetensi dasar yang hendak diukur. Langkah-langkah penting yang dapat
dilakukan sebagai berikut;
1. Menentukan tujuan penilaian. Tujuan penilaian sangat penting karena
setiap tujuan memiliki penekanan yang berbeda-beda. Misalnya untuk tujuan tes
prestasi belajar, diagnostik, atau seleksi. Contoh untuk tujuan prestasi
belajar, lingkup materi/kompetensi yang ditanyakan/diukur disesuaikan seperti
untuk kuis/menanyakan materi yang lalu, pertanyaan lisan di kelas, ulangan
harian, tugas individu/kelompok, ulangan semester, ulangan kenaikan kelas,
laporan kerja praktik/laporan praktikum, ujian praktik.
2. Memperhatikan standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD). Standar
kompetensi merupakan acuan/target utama yang harus dipenuhi atau yang harus
diukur melalui setiap kompetensi dasar yang ada atau melalui gabungan
kompetensi dasar.
3. Menentukan jenis alat ukurnya, yaitu tes atau non-tes atau mempergunakan
keduanya. Untuk penggunaan tes diperlukan penentuan materi penting sebagai
pendukung kompetensi dasar. Syaratnya adalah materi yang diujikan harus
mempertimbangkan urgensi (wajib dikuasai peserta didik), kontinuitas (merupakan
materi lanjutan), relevansi (bermanfaat terhadap mata pelajaran lain), dan
keterpakaian dalam kehidupan sehari-hari tinggi . Langkah selanjutnya adalah
menentukan jenis tes dengan menanyakan apakah materi tersebut tepat diujikan
secara tertulis/lisan. Bila jawabannya tepat, maka materi yang bersangkutan
tepat diujikan dengan bentuk soal apa, pilihan ganda atau uraian. Bila
jawabannya tidak tepat, maka jenis tes yang tepat adalah tes perbuatan: kinerja (performance), penugasan(project), hasil
karya (product), atau lainnya.
4. Menyusun kisi-kisi tes dan menulis butir soal beserta pedoman
penskorannya. Dalam menulis soal, penulis soal harus memperhatikan kaidah
penulisan soal.
2)
Non tes dan cara pengembangannya
v Macam-Macam Bentuk Instrument Non Tes[6]
1.
Pengamatan (observasi)
Pengamatan adalah proses
penilaian dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematis terhadap tingkah
laku peserta didik didalam kelas maupun diluar kelas. Sebagai alat evaluasi,
pengamatan dipakai untuk:
1. Menilai minat, sikap dan
nilai-nilai yang terkandung dalam diri peserta didik
2. Melihat proses kegiatan
pembelajaran baik individu maupun kelompok
3. Teknik yang digunakan :
daftar cek dan skala penilaian.
Hal yang diperhatikan dalam mengembangkan butir tes
keterampilan :
i.
Mengacu indikator
kompetensi yang dikembangkan.
ii.
Mengidentifikasi
langkah kerja yang diobservasi.
iii.
Menentukan model skala
yang dipakai, yakni rating scale atau check list.
iv.
Membuat rubrik/pedoman
penskoran yang dilengkapi dengan kategorisasi keberhasilan kompetensi yang
dikembangkan.
Contoh Pengamatan dengan Daftar Cek
Mata pelajaran : Pkn Kelas:
IV/genap
Indikator : Mengindahkan kepentingan orang lain
n
n
|
Perilaku Yang Diamati
|
Hasil Pengamatan
|
||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
||
1
|
Mengganggu teman dikelas
|
|
|
|
|
|
2
|
Ketaatan peserta didik terhadap peraturan sekolah
|
|
|
|
|
|
3
|
Menunaikan tugas dalam kelompok
|
|
|
|
|
|
Skor
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
Keterangan:
1 = Tidak Pernah
2 = Jarang
3 = Kadang-Kadang
4 = Sering
5 = Selalu
v Langkah-langkah menyusun
observasi:
-
Merumuskan tujuan
-
Merumuskan kegiatan
-
Menyusun langkah-langkah
-
Menyusun kisi-kisi
-
Menyusun panduan observasi
-
Menyusun alat penilaian
2.
Wawancara
Wawancara adalah suatu tehnik penilain yang dilakukan dengan jalan
percakapan (dialog) baik secara langsung (face to pace relition) secara tidak
langsung apabila wawancara itu dilakukan kepada orang lain misalnya kepada
orang tuannya atau kepada temanya. Keberhasilan wawancara sebagai alat
penilaian sangat dipengaruhi oleh beberapa hal:
a)
hendaknya pewawancara
dapat menyesuaikan diri dengan orang yang diwawancarai
b)
guru perlu melatih
diri agar memiliki keterampilan dalam melaksanakan wawancara.
c)
Sebelum guru melaksanakan wawancara harus membuat pedoman-pedoman secara terperinci, tentang pertanyaan yang akan
diajukan.
v Langkah-langkah
penyusunan wawancara :
-
Perumusan tujuan
-
Perumusan kegiatan atau aspek-aspek yang dinilai
-
Penyusunan kisi-kisi
-
Penyusunan pedoman wawancara
-
Lembaran penilaian
3.
Angket (Questionaire)
Pada dasarnya angket adalah sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh
orang yang akan diukur (responden). Pada umumnya tujuan penggunaan angket atau
kuesioner dalam proses pembelajaran terutama adalah untuk memperoleh data
mengenai latar belakang peserta didik sebagai salah satu bahan dalam
menganalisis tingkah laku dan proses belajar mereka. Angket sebagai alat
penilaian non-tes dapat dilaksanakan secara langsung maupun secara tidak
langsung. Angket langsung adalah angket yang dijawab langsung oleh orang yang
diminta jawabannya, sedangkan angket tidak langsung dijawab secara tidak langsung
oleh orang yang dekat dan mengetahui si penjawab. Misalnya diberikan kepada
orangtuanya, atau diberikan kepada temannya.
v Langkah-langkah menyusun
angket :
-
Merumuskan tujuan
-
Merumuskan kegiatan
-
Menyusun langkah-langkah
-
Menyusun kisi-kisi
-
Menyusun panduan angket
-
Menyusun alat penilaian
Contoh angket:
Angket Minat Siswa
Terhadap Pembelajaran
Mata Pelajaran :………………. Kelas/ Semester :……………….
Hari/tanggal :.………………
No
|
Dimensi
|
Indikator
|
Nomor Soal Yang Mengukur
|
|||||
Kognisi
|
Afeksi
|
Konasi
|
||||||
+
|
-
|
+
|
-
|
+
|
-
|
|||
1.
|
Toleransi
|
a.
Mau menerima pendapat orang lain
atau tidak memaksakan kehendak pribadi
b.
Tidak mudah tersinggung
|
1
7
|
2
8
|
3
9
|
4
10
|
5
11
|
6
12
|
2.
|
Kebersamaan dan gotong royong
|
a.
Dapat bekerja kelompok
b.
Rela berkorban untuk kepentingan
umum
|
||||||
3.
|
Rasa kesetiakawanan
|
a.
Mau memberi dan meminta maaf
|
Contoh soalnya sebagai berikut :
No
|
PERNYATAAN
|
SS
|
S
|
TP
|
TS
|
STS
|
1.
2.
3.
4.
|
Mau menerima pendapat orang lain
merupakan ciri bertoleransi.
Untuk mewujudkan cita-cita harus
memaksakan kehendak
Saya suka menerima pendapat orang
lain
Memilih teman di sekolah, saya
utamakan mereka yang pandai saja
Kalau saya boleh memilih, saya
akan selalu mendengarkan usul-usul kedua orang tuaku
Bekerja sama dengan orang yang
berbeda suku lebih baik dihindarkan.
|
Keterangan
: SS = sangat setuju, S = setuju, TP = tidak berpendapat (ragu-ragu), TS
= tidak setuju, STS = sangat tidak setuju.
4. Penilaian kinerja (performance)
Penilaian kinerja merupakan penilaiaan
dengan berbagai macam tugas dan situasi dimana peserta tes diminta untuk
mendemonstrasikan pemahaman dan mengaplikasian pengetahuan yang mendalam, serta
keterampilan dalam berbagai macam konteks. Langkah Penilaian Kinerja[7]:
1.Mengidentifikasi
langkah penting yang mempengaruhi output
2.Menuliskan
prilaku kemampuan spesifik
3.Membuat kriteria
kemampuan yang akan diukur
4.Mendefinisikan
kriteria kemampuan
5.Mengurutkan
kriteria kemampuan
6.Membandingkan dengan kriteria sebelumnya
Contoh Instrumen Penilaian Kinerja (Performance)
Satuan Pendidikan : SMP
Mata Pelajaran :
Pengetahuan Sosial
Pokok Bahasan : (Materi
Pokok II) Proses perkembangan agama, kebudayaan, politik dan pemerintahan
kerajaan yang bercorak Islam serta peninggalannya
Kelas
: VII
Tahun Pelajaran : 2004/2005
Standar Kompetensi : Kemampuan menguraikan perjalanan Bangsa
Indonesia pada masa Hindu-Budha dan Islam sampai abad 18
Bentuk Penilaian : Kinerja
Contoh
Instrumen : Buatlah Peta Dunia pada sebuah kertas
manila kemudian berikan tanda khusus bagi kota-kota pelabuhan yang menjadi
penghubung jaringan pelayaran dan perdagangan Asia-Eropa abad 18, kemudianlah
penjelasan apa yang kamu tandai dalam Legenda Peta tersebut.
Lembar Penilaian
Unjuk Kinerja:
No.
|
Nama Siswa
|
Penilaian
|
Rata-rata
|
||
A
|
B
|
C
|
|||
1.
|
Wahid
|
||||
2.
|
Isnen
|
||||
3.
|
Tsal Asa
|
||||
4.
|
Arbain
|
||||
5.
|
Khomsatun
|
Keterangan :
A. Tahap-tahap pembuatan Peta
B. Pewarnaan dan penentuan batasan negara
C. Cara membuat jalur yang menunjukkan adanya hubungan.
5. Penilaian portofolio
Merupakan
kumpulan atau berkas pilihan yang dapat memberikan informasi bagi suatu
penilaiaan, instrumen yang digunakan dokumen (kumpulan
tugas, jurnal, laporan berkala, hasil penelitian), visual (kumpulan foto,
slide, grafis, multimedia), audio (hasil rekaman musik, atau yang lain). Pedoman
Penerapan Penilaian Potofolio:
1.Memastikan bahwa siswa memiliki berkas portofolio
·
Menentukan bentuk dokumen atau hasil
pekerjaan yang perlu dikumpulkan
·
Siswa mengumpulkan dan menyimpan dokumen dan
hasil pekerjaannya
·
Menentukan kriteria penilaian yang digunakan
·
Mengharuskan siswa menilai hasil pekerjaannya
sendiri secara berkelanjutan
·
Menentukan waktu dan menyelenggarakan
pertemuan portofolio
·
Melibatkan orang tua dalam proses penilaian
portofolio
2. Bahan Penelitian. Hal-hal yang dapat dijadikan sebagai bahan penilai
portofolio di sekolah antara lain: Penghargaan tertulis, penghargaan lisan,
hasil kerja biasa dan hasil pelaksanaan tugas-tugasoleh siswa, daftar ringkasan
hasil pekerjaan, contoh hasil pekerjaan dan lain sebagainya
Satuan Pendidikan : SMP
Mata Pelajaran :
Pengetahuan Sosial
Pokok Bahasan :
Kelas
: VII
Tahun Pelajaran : 2004/2005
Standar Kompetensi : Kemampuan menguraikan perjalanan Bangsa
Indonesia pada masa Hindu-Budha dan Islam sampai abad 18
Contoh Instrumen: Bentuk
Penilaian Portofolio
Tugas
I : Susunlah laporan secara kronologi
keberadaan Kerajaan Hindu dan Budha di Indonesia beserta prasasti
peninggalannya.
Tugas
II : Buat secara individual laporan tertulis
hasil mencermati Peta Asia dan identifikasikan negara-negara yang termasuk
kawasan regional Asia barat dan Asia Selatan.
Tugas
III : Buatlah Peta Dunia pada sebuah kertas manila
kemudian berikan tanda khusus bagi kota-kota pelabuhan yang menjadi
penghubung jaringan pelayaran dan perdagangan Asia-Eropa abad 18, kemudianlah
penjelasan apa yang kamu tandai dalam Legenda Peta tersebut.
Tugas
IV : Buatlah essay maksimal 5 halaman tentang Posisi
dan Peran Indonesia dalam jaringgan perdagangan dan pelayaran Asia-Eropa sampai
abad ke-18.
Lembar Penilaian Portofolio Kelas
No.
|
Nama Siswa
|
Penilaian
|
Rata-rata
|
|||
I
|
II
|
II
|
IV
|
|||
1.
|
Wahid
|
|||||
2.
|
Isnen
|
|||||
3.
|
Tsal Asa
|
|||||
4.
|
Arbain
|
|||||
5.
|
Khomsatun
|
Catatan:
sesuai dengan kharakter penilaian fortofolio secara ideal antara tugas I, II,
III dan IV, tidak sekedar pengumpulan tugas tetapi juga peningkatan kemampuan
siswa untuk menuju tercapainya kompetensi yang diharapkan.
6. Penilaian proyek (penugasan)
Yang dimaksud proyek adalah tugas
yang harus diselesaikan dalam periode atau waktu tertentu. Instrumen yang digunakan adalah laporan tugas, karya tulis, dan laporan
pengamatan.
Contoh Bentuk dan Instrumen Penilaian Penugasan
Satuan
Pendidikan : SMP
Mata
Pelajaran : Pengetahuan
Sosial
Pokok
Bahasan : (Materi Pokok II) Proses
perkembangan agama, kebudayaan, politik dan pemerintahan kerajaan yang bercorak
Islam serta peninggalannya
Kelas
: VII
Tahun
Pelajaran : 2004/2005
Standar
Kompetensi : Kemampuan menguraikan perjalanan Bangsa In-donesia pada masa
Hindu-Budha dan Islam sampai abad 18
Bentuk
Penilaian : Penugasan
Contoh
Instrumen : Buat secara individual laporan tertulis hasil
mencermati Peta Asia dan identifikasikan negara-negara yang termasuk kawasan
regional Asia Barat dan Asia Selatan
Lembar Penilaian
Proses
Mengerjakan Tugas: Mencermati Peta Asia Barat dan Peta Asia Selatan
No.
|
Nama Siswa
|
Penilaian
|
Rata-rata
|
||
A
|
B
|
C
|
|||
1.
|
Wahid
|
||||
2.
|
Isnen
|
||||
3.
|
Tsal Asa
|
||||
4.
|
Arbain
|
||||
5.
|
Khomsatun
|
Keterangan :
A. Ketekunan B.
Ketelitian C.
Pencatatan
Catatan:
1. Tiga aspek ini dipandang memiliki
keterkaitan langsung dengan kharakter pembelajaran sejarah, yakni heuristik
(pengumpulan sumber).
2. Jika dipandang perlu dapat
mengadakan pembobotan tiap aspek penilaian, misalnya jika aspek ketelitian
menjadi faktor penting maka dapat diberi bobot 4 dan aspek ketekunan dan
pencatatan bobotnya
3. Konsekuensinya guru harus masih
mengalikan skore masing-masing aspek dengan bobotnya, sehingga nilai rata-rata
dapat diperoleh setelah jumlah hasil perkalaian dibagi sepuluh.
Lembar Penilaian Hasil
Mengerjakan Tugas: Mencermati Peta Asia Barat dan Peta
Asia Selatan
No.
|
Nama Siswa
|
Penilaian
|
Rata-rata
|
||
A
|
B
|
C
|
|||
1.
|
Wahid
|
||||
2.
|
Isna
|
||||
3.
|
Tias
|
||||
4.
|
Arbain
|
||||
5.
|
Khomsatun
|
||||
Keterangan :
A. Akurasi hasil B. Kelengkapan
Hasil C. Sistematika laporan
7. Penilaian hasil kerja (product)
Merupakan penilaiaan terhadap
keterampilan visual dalam membuat suatu produk benda tertentu dan kualitas
produk tertentu dan instrumen yang digunakan hasil tugas siswa. Pengembangan
produk meliputi tiga tahap:
• Tahap
persiapan, meliputi: menilai kemampuan siswa merencanakan, menggali, dan
mengembangkan gagasan, dan mendesain produk.
• Tahap
pembuatan (produk), meliputi: menilai kemampuan siswa menyeleksi dan
menggunakan bahan, alat, dan teknik.
• Tahap
penilaian (appraisal), meliputi: menilai kemampuan siswa membuat produk sesuai
8. Penilaian unjuk kerja
Adalah
penilaian berdasarkan hasil pengamatan penilai terhadap aktivitas siswa
sebagaimana yang terjadi.
Langkah-langkah
yang perlu dilakukan dalam membuat penilaian unjuk kerja adalah sebagai
berikut:
o
Identifikasi
semua langkah penting atau aspek yang diperlukan atau yang akan mempengaruhi
hasil akhir.
o
Tuliskan kemampuan-kemampuan
khusus yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas
o
Usahakan
kemampuan yang akan dinilai tidak terlalu banyak, sehingga semua dapat diamati.
o
Urutkan
kemampuan yang akan dinilai berdasarkan urutan yang akan diamat
o
Bila
menggunakan skala rentang, perlu disediakan kriteria untuk setiap pilihan
Contoh Format Penilaian Unjuk Kerja
Mata Pelajaran/Kelas : Matematika/V (semester 1)
Kompetensi Dasar : Melakukan pengukuran sudut
Indikator : Menggambar dan mengukur besar
sudut dengan satuan derajat
Format penilaian melalui unjuk
kerja dengan skala rentang (rating scale)
No.
|
Nama siswa
|
Aspek yg
dinilai
|
Jumlah skor
|
|||
Aspek 1
|
Aspek 2
|
Aspek 3
|
Aspek 4
|
|
||
1
|
|
|
|
|
|
|
2
|
|
|
|
|
|
|
Keterangan: Aspek 1: Langkah-langkah
dalam menggambar suatu sudut Aspek 2: Langkah-langkah dalam mengukur besar
suatu sudut Aspek 3: Ketepatan dalam mengukur besar suatu sudut Aspek 4:
Ketepatan dalam menggambar suatu sudut.
v
Pengembangan Prosedur penyusunan kisi-kisi non tes
Dalam
penulisan soal pada instrumen non-tes, penulis butir soal harus memperhatikan
ketentuan/kaidah penulisannya. Kaidahnya adalah seperti berikut ini.
1.
Materi
a.
Pernyataan harus sesuai dengan rumusan indikator dalam kisi-kisi.
b.
Aspek yang diukur pada setiap pernyataan sudah sesuai dengan tuntutan dalam
kisi-kisi (misal untuk tes sikap: aspek kognisi, afeksi atau konasinya dan
pernyataan positif atau negatifnya).
2.
Konstruksi
a.
Pernyataan dirumuskan dengan singkat (tidak melebihi 20 kata) dan jelas.
b.
Kalimatnya bebas dari pernyataan yang tidak relevan objek yang dipersoalkan
atau kalimatnya merupakan pernyataan yang diperlukan saja.
c.
Kalimatnya bebas dari pernyataan yang bersifat negatif ganda.
d.
Kalimatnya bebas dari pernyataan yang mengacu pada masa lalu.
e.
Kalimatnya bebas dari pernyataan yang faktual atau dapat diinterpretasikan
sebagai fakta.
f.
Kalimatnya bebas dari pernyataan yang dapat diinterpretasikan lebih dari satu
cara.
g.
Kalimatnya bebas dari pernyataan yang mungkin disetujui atau dikosongkan oleh
hampir semua responden.
h.
Setiap pernyataan hanya berisi satu gagasan secara lengkap.
i.
Kalimatnya bebas dari pernyataan yang tidak pasti seperti semua, selalu,
kadang-kadang, tidak satupun, tidak pernah.
j.
Jangan banyak mempergunakan kata hanya, sekedar, semata-mata. Gunakanlah
seperlunya.
3.
Bahasa/Budaya
a.
Bahasa soal harus komunikatif dan sesuai dengan jenjang pendidikan peserta
didik atau responden.
b.
Soal harus menggunakan bahasa Indonesia baku
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Penilaian berbasis
kelas merupakan bagian integral dalam proses pembelajaran yang dilakukan
sebagai proses pengumpulan dan pemanfaatan informasi yang menyeluruh tentang
hasil belajar yang diperoleh siswa untuk meningkatkan tingkat pencapaian dan
penguasaan kompetensi seperti yang ditentukan kurikulum dan sebagai umpan balik
perbaikan proses pembelajaran. Berdasarkan pengertian tersebut penilaian
berbasis kelas memiliki karakteristik, yaitu:
1.
Penilaian
berbasis kelas merupakan bagian integral dalam proses pembelajaran
2.
Penilaian
berbasis kelas merupakan proses pengumpulan informasi yang menyeluruh
3.
Hasil
pengumpulan informasi dimanfaatkan untuk
menetapkan tingkat penguasaan kompetenssi
4.
Hasil
pengumpulan informasi digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui
proses perbaikan kualitas pembelajaran agar lebih efektif dan efisien
v Prinsip-Prinsip Penilaian Berbasis
Kelas
1.
Motivasi
2.
Validitas
3.
Adil
4.
Terbuka
5.
Bermakna
6.
Menyeluruh
7.
Edukatif
v Ragam Penilaian berbasis Kelas
Tes
dan cara pengembangannya
-
Tes Terulis
-
Tes Lisan
-
Tes Perbuatan
|
Non Tes
-
Observasi
-
Angket
-
Wawancara
-
Penilaian portofolio
-
Penilaian unjuk kerja
-
Penilaian Hasil kerja
-
Penilaian Proyek
-
Penilaian kinerja
|
-
DAFTAR PUSTAKA
Sanjaya,Wina.pembalajaran dalam implementasi kurikulum
berbasis kompetensi.Jakarta: kencana. 2008
Majid, Abdul.Perncanaa
Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru.Bandung: PT REMAJA
ROSDAKARYA.2009.Hal.195-198
Hand out.Toto Fathoni & Diyan Andayanni.Jurusan Kurikulum dan Teknologi
Pendidikan.FIP UPI
Novianti,
Lilik, dkk. Evaluasi Pembelajaran. Surabaya:
LAPIS PGMI, 2008.
[1] Wina Sanjaya.pembalajaran dalam implementasi kurikulum
berbasis kompetensi.Jakarta: kencana. 2008. Hal.183-184
[3] Wina Sanjaya.pembalajaran dalam implementasi kurikulum berbasis kompetensi.Jakarta:
kencana. 2008. Hal.185-187
[4] Wina
Sanjaya.pembalajaran dalam implementasi
kurikulum berbasis kompetensi.Jakarta: kencana. 2008. Hal.189
[5] Abdul Majid.Perncanaa Pembelajaran
Mengembangkan Standar Kompetensi Guru.Bandung: PT
REMAJA ROSDAKARYA.2009.Hal.195-198
[6] Lilik Novianti, dkk. Evaluasi
Pembelajaran. Surabaya: LAPIS PGMI, 2008. Hlm 6.11-6.13
[7]Hand out.Toto Fathoni & Diyan
Andayanni.Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan.FIP UPI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar