Sabtu, 23 Juni 2012

PUISI



 Hanya Harap 
Ku hitung 
mata kaki
Ku pandang mata kaki
Tak bisa diri ini ungkapkan hati
Hantarkan kata lewat puisi
Siapa tau syair ini bawamu cintaku
Rindu,cinta,rasa ini menyatu menjadi satu
Inginku kata mesra untukmu
Tapi apa daya,..!!!
Langkahku terhenti
Oleh sebuah cahaya padam

Aku Kagum Kepadamu
Sungguh setiap hari yang ada di pikiranku hanya kau.
Aku tak kenal kau
Bahkan nama mu pun aku tak tahu.
 sungguh aku  ingin slalu didekatnya...
       Hatiku gila ketika kau melihatku 
Aku bahagia
Seperti orang 
stress
Kau memang hebat
Aku tak tahu apa yang aku tulis
Benar adalah aku tak tahu
Andai aku mempunyai suatu keajaiban
aku cuma ingin melihatmu senyum ketika di dekapanku

Kehangatanmu
Terasa hangat dikala dirimu ada di sampingku
Menebarkan pesona yang ada ke dalam hatiku
Membuat aku tau akan artinya cinta
Didalam jiwa yang gembira
Dan di dalam cinta yang bergelombang
Hanya kamu d hatiku selamanya...

Hanya Lelap
Kutulis lewat lagu
Lagu tentang dirimu
Berharap dikau akan kembali
Dalam lelapku
Hanya lewat bayang ini
Ku berharap. Keindahan kan kembali datang
Untuk menemaniku
Mendampingiku
Dalam lelapku
Puisi Buat Teman

Teman,
Kala diriku terjerat di penjara cinta
Kala hatiku dibaluti kesayuan rindu
Kala sepi berlabuh di dasar kalbu
Kala irama syahdu menemani diri mengisi waktu
Kala menanti kepastian sejuta persoalan
Kau hadir membelai luka
Bingkisan kata menari dihujung jemari
Seakan mengerti bisikan hati.
Teman,
Hari berganti hari
Masa berlalu memakan waktu
Kemesraan tersimpul rapi dilayari rindu
Menanti malam menjemput siang
Agar ikatan keikhlasan mengupas persahabatan.
Teman,
Bunga yang dimiliki orang
Ditaburi warna kekusaman
Begitulah jua..
Suramnya 
wajah keperempuananku
Walau berseri disebalik topeng kedukaan

Jiwa meruntun merayu ketenangan
Bertamu disudut kehidupan
Lipatan rahasia kau kailkan
Lalu terapung tanpa jawapan
Murni jiwamu yang menyentuh perasaan
Keikhlasanmu yang merawat kesedihan
Ingin menyemai nostalgia silam
Agar ikatan membuihkan kemesraan.


Puisi Rindu
Kulari ke hutan kemudian menyanyiku
kulari ke pantai kemudian teriakku
sepi, sepi dan sendiri aku benci
Aku ingin bingar
aku mau di pasar
bosan aku dengan penat
dan enyah saja kau pekat
seperti berjelaga jika ku sendiri
Pecahkan saja gelasnya, biar ramai
biar mengaduh sampai gaduh
Ah, ada malaikat menyulam jaring laba-laba belang
di tembok keraton putih
kenapa tak goyangkan saja loncengnya, biar terdera
Atau aku harus lari ke hutan
dan belok ke pantai?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar